Sampah Plastik, si Kecil yang Menyebabkan Malapetaka

Earth Hour Bogor
Gerakan Hemat Energi yg diinisiasi oleh WWF | Yuk jd bagian #BOGORGELAP - 24 Maret 2018; 20.30-21.30 WIB #IniAksiku #WeLoveBogor #Connect2Earth
Konten dari Pengguna
7 Maret 2018 6:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Earth Hour Bogor tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
#SobatEH, tahukah kalian Indonesia medapatkan predikat kedua terbesar dalam hal menyumbang sampah plastik pada bumi ini. Ini dikemukakan oleh peneliti asal Universitas Georgia, Amerika Serikat, Jenna Jambeck, yang dipublikasikan pada tahun 2005. Dia menunjukkan bahwa Indonesia sebagai negara kedua penyumbang sampah plastik ke laut terbesar di dunia setelah Tiongkok. Hal ini tentunya membuat Indonesia mengalami kerugian ekologi dan ekonomi yang besar karena rusaknya keanekaragaman hayati dan sumberdaya laut.
ADVERTISEMENT
Dan kemarin pun di Bendungan Katulampa menjadi siaga 1 yang salah satu penyebabnya dikarenakan oleh sampah plastik. Yuk simak, apa saja dampak plastik bagi lingkungan sekitar dan mengapa hanya sekantung plastik dapat menyebabkan bencana yang serius!
Menurut Hartono, limbah plastik yang dibuang oleh rumah tangga sebesar 9,3% dari total sampah rumah tangga. Di Jabodetabek, rata-rata pabrik membuang limbah plastik hingga 1 ton per minggunya. Jumlah tersebut akan bertambah setiap tahunnya karena sifat dari sampah plastik yang tidak dapat membusuk, sulit diuraikan secara alami, tidak menyerap air, dan tidak berkarat yang pada akhirnya akan timbul permasalahan di lingkungan.
ADVERTISEMENT
Plastik yang mengandung bahan kimia pun cukup berbahaya bagi lingkungan. Tidak bisa diuraikan secara alami. Untuk menguraikan plastik butuh 80 tahun agar degradasi secara sempurna. Oleh karena itu penggunaan bahan plastik dapat dikatakan tidak bersahabat ataupun konservatif bagi lingkungan apabila digunakan tanpa menggunakan batasan tertentu. Sedangkan di dalam kehidupan sehari-hari, khususnya kita yang berada di Indonesia,penggunaan bahan plastik bisa kita temukan di hampir seluruh aktivitas hidup kita.
2. Plastik dapat menyebabkan kanker. Dioxin sangat beracun bagi tubuh kita.
Dioxin adalah bahan kimia yang menyebabkan kanker, terutama kanker payudara yang sangat beracun untuk sel tubuh kita. Dr. Edward Fujimoto, Manager Program Kesehatan dari Castle Hospital lah yang berpendapat bahwa plastik sangat berbahaya bagi tubuh manusia. Dia juga mengatakan bahwa kita tidak boleh memanaskan makanan kita di Microwave menggunakan tempat atau wadah plastik. Hal ini terutama harus diterapkan kepada makanan yang mengandung lemak/minyak.
ADVERTISEMENT
Mengapa?
Karena akibat kombinasi lemak, panas yang tinggi dan plastik lah yang akan melepaskan dioxin dari plastik ke dalam makanan dan akhirnya masuk ke sel tubuh kita. Dr.Edward Fujimoto menganjurkan penggunaan tempat makanan / minuman dari bahan tempered glass / kaca seperti Pyrex atau keramik untuk memanaskan makanan.
3. Sampah memicu kemiskinan.
Menteri Koordinator Kemaritiman,Luhut Binsar Pandjaitan, belum lama ini mengatakan, sampah plastik yang ada di laut Indonesia saat ini secara keseluruhan telah menimbulkan kerugian yang tak sedikit. Bahkan, dia tak ragu menyebut kerugiannya sudah mencapai USD1,2 miliar.
Menurut Luhut, kerugian sebesar itu berasal dari berbagai bidang, sampah plastik salah satunya. Sampah plastik jika dibiarkan saja maka akan berdampak lebih buruk bagi masyarakat. Dampak yang dimaksud adalah pengangguran dan itu dapat memicu kenaikan angka kemiskinan di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Maka dari itu, yuk #SobatEH bersama-sama mengurangi penggunaan plastik. Dimulai dari yang kecil dulu seperti membawa kantong belanja dan membawa tumblr kemanapun. Karena hanya kita lah yang dapat mengurangi sampah plastik yang akan menyelamatkan bumi tercinta ini.
#Iniaksiku #Connect2Earth #NyampahdiTimeline