news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Kenali Sebab Kanker dan Faktor Risikonya Menurut WHO

14 September 2018 3:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kanker (Foto: Thinstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kanker (Foto: Thinstock)
ADVERTISEMENT
Risiko terkena kanker bisa diperkecil dengan mengenali sebab-sebab dan faktor-faktor risikonya.
ADVERTISEMENT
“Kanker muncul dari transformasi sel-sel normal menjadi sel-sel tumor dalam proses multitahap yang umumnya berkembang dari lesi pra-kanker menjadi tumor ganas,” demikian WHO dalam laman resminya dikutip kumparan Den Haag, Kamis (13/9).
Transformasi tersebut merupakan hasil dari interaksi antara faktor-faktor genetik seseorang dan 3 kategori perantara eksternal, termasuk:
(a) Karsinogen fisik, seperti radiasi ultraviolet dan radiasi ionisasi;
(b) Karsinogen kimia, seperti asbes, komponen asap rokok, aflatoksin (kontaminan makanan), dan arsenik (kontaminan air minum); dan
(c) Karsinogen biologis, seperti infeksi dari virus, bakteri, atau parasit tertentu.
WHO, melalui lembaga penelitian kankernya, International Agency for Research on Cancer/IARC (Badan Internasional untuk Penelitian Kanker, red), menyokong klasifikasi perantara penyebab kanker tersebut.
Selain itu penuaan merupakan faktor fundamental lain untuk perkembangan kanker. Kasus kanker meningkat secara dramatis berkenaan usia, kemungkinan besar karena penumpukan risiko untuk kanker tertentu yang meningkat seiring bertambahnya usia.
Ilustrasi kanker payudara. (Foto: Pexels)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kanker payudara. (Foto: Pexels)
Faktor Risiko Kanker
ADVERTISEMENT
Konsumsi tembakau, konsumsi alkohol, diet tidak sehat, dan kurang aktivitas fisik merupakan faktor risiko kanker utama di seluruh dunia dan juga merupakan 4 faktor risiko bersama untuk penyakit tidak menular lainnya.
Beberapa infeksi kronis juga merupakan faktor risiko untuk kanker dan memiliki relevansi besar di negara berpenghasilan rendah dan menengah.
Sekitar 15% kanker yang didiagnosis pada tahun 2012 dikaitkan dengan infeksi karsinogenik, termasuk Helicobacter pylori, Human papillomavirus (HPV), virus Hepatitis B, virus Hepatitis C, dan virus Epstein-Barr3.
Virus Hepatitis B dan C dan beberapa jenis HPV meningkatkan risiko untuk kanker hati dan serviks. Infeksi HIV secara substansial meningkatkan risiko kanker seperti kanker serviks.
Mengurangi Beban Kanker
Antara 30-50% kanker saat ini dapat dicegah dengan menghindari faktor risiko dan menerapkan strategi pencegahan berdasarkan bukti-bukti yang ada.
ADVERTISEMENT
Beban kanker juga dapat dikurangi melalui deteksi dini kanker dan manajemen pasien penderita kanker.
“Banyak kanker memiliki kemungkinan penyembuhan yang tinggi jika didiagnosis secara dini dan diobati secara adekuat,” jelas WHO.
Kanker uteris. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Kanker uteris. (Foto: Thinkstock)
Hindari Faktor Risiko
Mengubah atau menghindari faktor-faktor risiko utama dapat mengurangi terkena kanker secara signifikan. Faktor-faktor risiko tersebut termasuk:
Konsumsi tembakau termasuk rokok dan rokok tanpa asap, kelebihan berat badan atau obesitas, diet tidak sehat dengan kurang asupan buah dan sayuran, kurang gerak, alkohol, penularan infeksi HPV secara seksual, infeksi hepatitis atau infeksi karsinogenik lainnya, radiasi ionisasi dan ultraviolet, polusi udara, serta asap dalam ruangan.
“Konsumsi tembakau adalah faktor risiko paling utama untuk kanker dan bertanggung jawab untuk sekitar 22% kematian terkait kanker secara global,” jelas WHO.
ADVERTISEMENT
Strategi Pencegahan
Untuk mencegah kanker, orang dapat meningkatkan penghindaran faktor-faktor risiko tersebut di atas, vaksinasi terhadap HPV dan virus hepatitis B, mengendalikan bahaya pekerjaan, mengurangi paparan radiasi ultraviolet, mengurangi paparan radiasi ionisasi.
“Vaksinasi terhadap virus HPV dan hepatitis B ini dapat mencegah 1 juta kasus kanker setiap tahun,” demikian WHO.