Japan Tobacco Akuisisi Anak Usaha Gudang Garam Senilai Rp 9 Triliun

6 Agustus 2017 11:46 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi rokok (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi rokok (Foto: Pixabay)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Perusahaan rokok asal Jepang, Japan Tobacco Inc, mengumumkan akuisisi 100 persen saham perusahaan rokok Indonesia senilai Rp 677 juta dolar AS (Rp 9,02 triliun). Perusahaan yang diakuisisi merupakan anak usaha PT Gudang Garam Indonesia Tbk (GGRM), yaitu PT Karyadibya Mahardhika (KDM) dan distributornya PT Surya Mustika Nusantara (SMN).
ADVERTISEMENT
Berdasarkan keterbukaan informasi yang disampaikan Japan Tobacco kepada Bursa Efek Jepang, tujuan akuisisi ini adalah untuk mengembangkan bisnis perseroan, terutama untuk rokok kretek.
Adapun Indonesia merupakan pasar tembakau terbesar kedua di dunia setelah China dan sebagian besar adalah produk rokok kretek. Tahun lalu, ada 316,1 miliar batang rokok terjual di Indonesia.
"Ekspansi ini untuk memperkuat posisi kami di pasar negara berkembang (emerging market) untuk pertumbuhan berkelanjutan. Ini juga merupakan akuisisi bisnis besar pertama kami di wilayah Asia Tenggara," kata Mutsuo Iwai, Executive Vice President Japan Tobacco melalui keterangan resmi yang dikutip kumparan (kumparan.com), Minggu (6/8).
Sebagai informasi, KDM mengoperasikan sembilan pabrik rokok kretek di Jawa dan menjual produk-produknya ke seluruh Indonesia melalui SMN. Kedua perusahaan ini memiliki jumlah pekerja sekitar 7.500 orang. Merek-merek rokok yang diproduksi antara lain Apache, Absolute Mild, Absolute Mild Menthol, Extreme Mild, dan Extreme Mild Menthol.
ADVERTISEMENT
Transaksi jual beli ditarget akan selesai pada Oktober-Desember mendatang. Pihak Japan Tobacco masih menunggu dan mengikuti peraturan yang berlaku.
Untuk diketahui, Japan Tobacco adalah perusahaan rokok Jepang yang sudah menjual produk-produknya ke lebih dari 120 negara, dengan merek-merek global seperti Winston, Camel, Mevius, LD and Natural American Spirit. Tahun lalu, perusahaan yang juga memiliki segmen bisnis farmasi dan makanan olahan ini meraup pendapatan senilai 19,7 miliar dolar AS.