Kuartal I-2017, Aset BUMN Capai Rp 6.560 Triliun

29 April 2017 11:52 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Rini Soemarno di HUT ke 19 Kementerian BUMN (Foto: Edy Sofyan/kumparan)
Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah mencatatkan pertumbuhan aset dari total 118 BUMN di kuartal I-2017 mencapai Rp 6.560 triliun. Jumlah tersebut naik Rp 235 triliun dari jumlah aset di sepanjang 2016 yang mencapai Rp 6.325 triliun.
ADVERTISEMENT
"Angka ini naik sekitar Rp 235 triliun, dibandingkan tahun 2016," kata Sekretaris Kementerian BUMN, Imam A Putro, dalam acara media outing, di Wikasatrian, Pasir Angin, Bogor, Jumat malam (28/4).
Imam menyebutkan, di kuartal pertama tahun ini Kementerian BUMN juga telah mencatatkan laba sebesar Rp 39 triliun. Angka tersebut masih jauh dari target yang ingin dicapai sebesar Rp 197 triliun.
Sementara itu, Imam mengatakan modal BUMN tahun ini ditargetkan mencapai Rp 468 triliun. Sedangkan di kuartal I ini baru mencapai Rp 54 triliun.
Menurut Imam, dari sisi belanja modal perseroan atau capex, mayoritas belanja BUMN pada proyek infrastruktur. Imam menyebutkan dengan lebih cepatnya merealisasikan belanja modal, maka BUMN membantu pemerintah dalam mengakselerasi proyek-proyek Infrastruktur.
ADVERTISEMENT
"Capex triwulan I agresif dari Rp 468 triliun masih 11,6 persen di triwulan I," jelas Imam.
Imam juga mengatakan ada 25 anak perusahaan BUMN yang mengalami kerugian pada kuartal pertama tahun ini. Total kerugian mencapai Rp 3 triliun.
Adapun beberapa nama perusahaan plat merah yang menyumbangkan kerugian pada kuartal I-2017 ini, antara lain PT Kertas Leces, Perum Produksi Film Negara (PFN), Merpati Nusantara Airlines, PT Industri Sandang (INSAN) Persero, Krakatau Steel, dan Perum Badan Urasan Logistik (Bulog).
"Yang paling merugi itu Bulog dengan menyumbang Rp 913 miliar pada triwulan I-2017. Bulog rugi karena belum mendistribusikan beras," terang Imam.