Pembentukan Holding BUMN Keuangan Dimulai Mei 2017

29 April 2017 13:16 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Kantor Kementerian BUMN di Medan Merdeka Selatan. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
Kementerian BUMN tengah mempersiapkan pembentukan perusahaan induk yang akan membawahi BUMN jasa keuangan (holding). Proses pembentukannya akan dimulai bulan depan.
ADVERTISEMENT
Deputi Kementerian BUMN Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Survei, dan Konsultan, Gatot Trihargo mengatakan, Kementerian BUMN sudah melakukan beberapa kali sosialisasi kepada para pegawai BUMN jasa keuangan.
"Holding perbankan secara internal kita sudah siap sebenarnya dan sosialisasi yang ada pada serikat pekerja sudah dilakukan tahun lalu," kata Gatot dalam acara media outing yang diselenggarakan di Wikasatrian, Pasir Angin, Bogor, Sabtu (29/4).
Ia juga mengklaim pembentukan holding jasa keuangan sudah mendapatkan restu dari Bank Indonesia (BI) Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Kementerian Keuangan.
"Secara kelembagaan kami sudah dengan OJK, BI, Kemenkeu secara umum mereka setuju dengan holding yang ada, dari Kemenkeu ada tambahan bagaimana dengan Bahana pembinaan ke depan akan ke aset manajemen di holding," katanya.
ADVERTISEMENT
Gatot juga menuturkan, untuk pembentukan holding jasa keuangan ditargetkan dimulai di bulan Mei 2017. Hingga saat ini proses pembentukan holding sudah sampai di Kementerian Keuangan. "Mei kita sudah siap dari sisi internal kita dan semua masukan yang ada," jelasnya.
Gatot berharap dengan dibentuknya holding jasa keuangan sehingga nanti bisa menekan biaya. Selain itu, dengan dibentuknya holding BUMN jasa keuangan diharapkan bisa meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia. "Kia ingin perkuat basis di dalam negeri 36 persen mengarah 75 persen," paparnya.
Menurut Gatot, holding BUMN jasa keuangan nantinya akan dipimpin oleh empat bank BUMN, dan dua BUMN jasa keuangan lainnya. Gatot mendata seperti Bank BRI, Bank BNI, Bank BTN, dan Bank Mandiri, PT Pegadaian (Persero) serta PT Permodalan Nasional Madani (Persero).
ADVERTISEMENT
"Untuk tahap awal kita akan 6 perusahaan saja yang sudah on the right track ikuti pipeline Kementerian BUMN," ujar Gatot.