Pemerintah Turunkan Harga Semen di Papua dari Rp 2 Juta ke Rp 500 Ribu

13 Agustus 2017 19:20 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kementerian BUMN Tinjau Semen di Papua (Foto: Dok. KBUMN)
zoom-in-whitePerbesar
Kementerian BUMN Tinjau Semen di Papua (Foto: Dok. KBUMN)
ADVERTISEMENT
Masalah semen yang mahal di Papua hingga mencapai Rp 1,5 - 2 juta per sak (kemasan 50 kg), menjadi hambatan dalam pembangunan infrastruktur dan ekonomi di sana.
ADVERTISEMENT
Untuk itu, pemerintah pusat melalui Kementerian BUMN memastikan agar toko-toko pengecer di Papua menjual semen dengan harga eceran tertinggi (HET) yaitu Rp 500 ribu per 50 kg.
Hal ini disampaikan Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis dan Media, Kementerian BUMN, Fajar Harry Sampurno, saat melakukan peninjauan ke toko- toko pengecer di Kabupaten Puncak Jaya dan Wamena. Menurutnya, masyarakat bisa membeli semen dengan harga terjangkau di toko toko yang ada logo 'BUMN hadir untuk negeri'.
“Pemerintah menginginkan seluruh masyarakat Indonesia dimanapun berada mendapatkan pelayanan yang sama,” jelas Fajar melalui keterangan resmi yang diterima kumparan (kumparan.com), Minggu (13/8).
Saat peninjauan di Kabupaten Puncak Jaya, Bupati Puncak Jaya yang ikut serta, Henock Ibo mengungkapkan, mahalnya harga semen di Puncak Jaya yang mencapai Rp 2 juta per sak membuat pembangunan terhambat. Hal ini terlihat dari bangunan-bangunan di kota Mulia Puncak Jaya itu tidak ada bangunan bertingkat seperti yang ada didaerah lain. Mahalanya harga semen menyebabkan konstruksi bangunan adalah dari kayu, bahkan sampai bangunan kantor pemerintah daerah.
ADVERTISEMENT
Henock Ibo menambahkan, kebutuhan semen untuk Kabupaten Puncak Jaya tahun 2017 mencapai 2.000 ton pertahun, sedangkan proyeksi tahun 2018 mencapai 3.600 ton pertahun.
“Penyerapan tertinggi pada proyek proyek pemerintah yang mencapai 3.000 ton, sedangkan 600 ton untuk konsumsi masyarakat,” terangnya.
Sementara itu Direktur Pemasaran dan Supply Chain Semen Indonesia, Ahyanizzaman mengatakan, pihaknya berupaya mengangkut semen meskipun akses terbatas. Untuk sampai ke Kabupaten Puncak Jaya, semen dari pelabuhan Timika menuju Wamena diangkut dengan menggunakan pesawat cargo. Selanjutnya semen didistribusikan ke Puncak Jaya menggunakan angkutan darat.
Sementara pengiriman perdana Semen Tonasa dari Makassar sudah sampai di Pelabuhan Timika sebesar 312 ton, selanjutnya akan didistribusikan ke Kabupaten di pegunungan.
“Agar kondisi tetap baik, kemasan semen kita lapisi dengan plastik karena tingginya curah hujan di daerah pegunungan. Ini untuk menjaga jangan sampai tiba di pegunungan sudah beku dan jadi batu, karena musuh utama semen adalah air,” jelasnya.
ADVERTISEMENT