PLTU Jawa 4, Komplek Pembangkit Listrik Terbesar di Asia

31 Agustus 2017 16:12 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi PLTU. (Foto: Antara/Iggoy el Fitra)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi PLTU. (Foto: Antara/Iggoy el Fitra)
ADVERTISEMENT
Pembangunan perluasan PLTU Tanjung Jati B (Jawa-4) akan segera dikerjakan. PLTU Tanjung Jati B (Jawa-4) ini merupakan salah satu program dalam rangka penyediaan 35.000 mega watt listrik (MW) di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Kepala Satuan Komunikasi Korporat PT PLN Persero I Made Suprateka menuturkan, pembangunan PLTU Tanjung Jati B ini akan melengkapi eksisting PLTU Tanjung Jati yang telah dibangun sebelumnya, yaitu PLTU Tanjung Jati yang kapasitasnya telah mencapai kapasitas 2.600 MW.
"Dengan tambahan dari Tanjung Jati B Jawa-4, akan menambah 2 x 1.000 MW sehingga (bertambah kapasitasnya) menjadi 6.400 MW," kata Made dalam media briefing di PLTU Tanjung Jati, Jepara, Jawa Tengah, Kamis (31/8).
Komplek PLTU Tanjung Jati ini juga diklaim sebagai komplek pembangkit tenaga listrik terbesar di Asia Tenggara dan Asia. Diharapkan dengan adanya perluasan ini dapat mempercepat terealisasinya program pembangunan elektrifikasi 35.000 MW yang dicanangkan pemerintah pusat.
Groundbreaking Perluasan PLTU Tanjung Jati B (Foto: Nadia Jovita Injilia Riso/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Groundbreaking Perluasan PLTU Tanjung Jati B (Foto: Nadia Jovita Injilia Riso/kumparan)
PLTU Tanjung Jati B ini ditargetkan akan selesai pada 50-54 bulan ke depan atau sekitar 3 tahun.
ADVERTISEMENT
"Pembangunan ini harapan kita dapat masuk interkoneksi Jawa-Bali. Sebuah janji kepada masyarakat. Kita akan memberikan suatu solusi karena masih ada daerah lain yang terbelakang dalam elektrifikasi. Ada 2.500 desa yang belum dialiri listrik," ujarnya.
PLTU ini dibangun di atas lahan seluas 77,4 ha. Proyek ini dibangun dengan menggunakan teknologi terbaru, yaitu ultra-super-critical (USC). Teknologi ini beroperasi pada tekanan dan suhu di atas titik kritis air, di mana fase gas dan cair dalam keseimbangan sehingga menghasilkan efisiensi yang lebih tinggi.
Pembangkit tenaga listrik dengan teknologi USC memiliki efisiensi sekitar 8-10% dibandingkan pembangkit listrik berbasis batu bara lainnya, sehingga konsumsi batu bara lebih sedikit dan menghasilkan emisi gas buang yang lebih rendah, sehingga ramah lingkungan.
ADVERTISEMENT