Serap Gabah Secara Maksimal, Indonesia Tidak Perlu Impor Beras

26 Maret 2017 16:06 WIB
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Ilustrasi Beras (Foto: Peggy Marco/pixabay)
Menteri Pertanian Amran Sulaiman terus berupaya meningkatkan penyerapan gabah para petani. Ia meminta tim Serap Gabah (Sergap) bisa menyerap gabah secara maksimal. sehingga stok beras akan melimpah dan pemerintah tidak perlu melakukan impor hingga tahun 2019.
ADVERTISEMENT
"Jika serapan gabah bisa konstan di angka 25 ribu hingga 30 ribu per hari, maka bisa diprediksi gudang beras hingga akhir tahun bisa mencapai 2,5-3 juta ton. Angka ini kemudian akan bertambah pada 2018 sehingga pada 2019 bisa diprediksi pemerintah tidak akan mengimpor beras," kata Amran di kantornya, Minggu (26/3).
Sebelumnya Amran menjelaskan serapan gabah per hari berada di kisaran 2.000 ton per hari. Kementan terus berupaya meningkatkan serapannya mencapai 800-1.000 persen. Melalui serapan yang cukup banyak setiap harinya Amran mengklaim stok tersebut bisa cukup hingga akhir tahun. Adapun stok beras yang ada di gudang Bulog sampai saat ini sekitar 1,9 juta ton beras.
"Kita awalnya hanya mampu 2.000 ton per hari. Sekarang kita sudah mampu menyerap gabah hingga 20 ribu ton per hari. Tapi ini kira targetnya naik hingga 30 ribu ton per hari," jelas Amran.
ADVERTISEMENT
Mentan Amran Sulaiman. (Foto: Ela Nurlaela/kumparan)
Selain itu, Amran menyebutkan pemerintah juga terus mendorong upaya untuk meningkatkan produksi, salah satunya meningkatkan luas tambah tanam. Sehingga jumlah produksi gabah bisa terus bertambah.
"Biasa tanamkan satu kali, tapi ini dua kali karena ada alat mesin-mesin pertanian yang kami bagikan kemudian ada pompa kemudian ada percepatan tanam. Biasanya ngelola lahan tiga bulan sekarang ini satu bulan atau bahkan dua minggu sudah bisa tanam lagi jadi itu percepatan tanam. Indeks pertanamanan dulu 1,64 kali pertahun sudah sudaha berada di 1,8," kata Amran.