news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Ayo Jaga Ketenangan, Jangan Buat Kita Semua Rugi

Konten dari Pengguna
25 Mei 2019 17:08 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Eka Sari Lorena tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Eka Sari Lorena. Foto: Eka Sari Lorena
zoom-in-whitePerbesar
Eka Sari Lorena. Foto: Eka Sari Lorena
ADVERTISEMENT
Hari ini, Koran Kompas mengutip Waketum Kadin DKI Jakarta, Sarman Simanjorang. Kata dia, ada kerugian antara Rp 1-1,5 triliun akibat lumpuhnya perekonomian di Jakarta akibat kerusuhan dua hari lalu.
ADVERTISEMENT
Di Pasar Tanah Abang saja, kerugian akibat pasar tutup selama dua hari mencapai Rp 400 miliar. Sebanyak 14.000 pedagang memang tidak dapat berdagang untuk mengantisipasi kalau rusuh makin luas. Di Jatibaru, tidak jauh dari Tanah Abang memang sempat ada ribut-ribut.
Ya, begitu deh. Dari awal, saya juga selalu ingatkan supaya urusan politik ini jangan berlarut-larut. Urusan ekonomi juga penting, lho. Ini kan urusan perut. Tetapi, banyak orang tidak percaya. Banyak orang gas pol sehingga ribut terus deh.
Soal pedagang Tanah Abang misalnya, kan kasihan sekali. Seharusnya, menjelang Lebaran ini mereka dapat meningkatkan omzet. Biasanya, orang kan mau beli baju baru tapi akhirnya penjualan mereka turun. Orang ngeri mau ke Tanah Abang.
ADVERTISEMENT
Ketika situasi akhirnya mulai memanas, pemerintah kemudian membatasi kecepatan sosial media. Bagusnya, situasi mendingin tapi di sisi lain ada orang yang berdagang di sosial media. Orang bilang, kan bisa pakai Wifi atau alternatif jaringan lain? Ya, tapi apakah buyer-nya paham?
Seorang massa aksi melemparkan batu ke arah polisi saat terjadi bentrokan, Jakarta, (22/5). Foto: AFP/Adek Berry
Banyak orang akhirnya omzet perdagangan online-nya turun. Meski, teman-temannya sendiri yang bilang, “Mau aman enggak?”. Kalau tidak aman, bayangkan betapa makin lumpuhnya perekonomian di Jakarta bahkan kota-kota lain. Kalau Tanah Abang tutup seminggu misalnya, kebayang enggak usaha tekstil gimana? Jangan buat kita rugi, lah.
Dalam kondisi begini, yang harus dilakukan adalah benar-benar mendinginkan suasana. Perbanyak silaturahmi, dan jangan kompor lah. Saya sendiri tenang-tenang saja. Hari Rabu (22/5) lalu, saya malah buka puasa bersama dengan Mr Orias, Vice CEO Freeport, dan teman-teman Pelindo II.
ADVERTISEMENT
Tidak takut? Ya, tiap orang beda-beda sih. Mungkin, karena saya orang transport dan logistik, ya apalagi yang mau ditakuti? Hidup di jalanan lebih keras, Bro. Tapi, tidak semua orang punya kadar keberanian yang sama. Ada teman-teman yang benar-benar terbang keluar Jakarta, lho.
Nah, jadi yang kita butuhkan adalah ketenangan. Kedamaian. Supaya ekonomi juga bergerak kembali. Supaya hidup kita nyaman. Sudah mau Lebaran, lho. / ESL