Beda Pandangan Politik? So What?

Konten dari Pengguna
8 Januari 2019 7:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Eka Sari Lorena tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Politik (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Politik (Foto: Pixabay)
ADVERTISEMENT
Dari Timur Tengah, saya pantau, katanya ada hoaks soal container ya? Wah rame hahaha. Kok sudah seperti mau perang saja. Padahal, Pemilu masih beberapa bulan lagi. Bukan besok pagi, kan.
ADVERTISEMENT
Ngerinya ya hanya di sosmed saja kali ya. Di warung juga masih ada yang diskusi kok. Ya namanya juga warung kopi, diskusinya ke mana-mana. Tapi, sejauh ini tak ada gelas melayangkan? Hahaha. Amanlah kalau begitu.
Hoaks ya harus diberantas. Apalagi fitnah. Kenapa? Ya biar damai sajalah. Hidup hanya sekali ya harusnya yang damai-damai saja. Yang sejuk-sejuk. Buat apa memusuhi orang. Kalau ada orang yang susah diajak damai ya coba dirangkul tapi kalau terus begitu, gimana dong?
Tidak ada jalan lain, hoaks ya harus dikurangi. Ini penting supaya hubungan kita baik-baik saja. Dengan teman, dengan keluarga, dengan pacar, apalagi dengan pasangan. Jangan sampai karena hoaks pemilu atau capres dan cawapres bikin kita berantem.
Hoax (Ilustrasi) (Foto: Shutter Stock)
zoom-in-whitePerbesar
Hoax (Ilustrasi) (Foto: Shutter Stock)
Kita juga harus paham kalau beda pandangan politik bukan merupakan hal yang tabu. Beda dukungan terhadap capres dan cawapres juga harusnya enggak masalah dong. So, kenapa harus ribut? Di keluarga besar saya, tidak harus semua punya pandangan yang sama terhadap satu capres dan cawapres. Tapi, kami makan malam bersama, kami jalan-jalan bersama.
ADVERTISEMENT
Ngapain juga cakar-cakaran. Rugilah kalau enggak piknik bareng. So, ini weekend. Mau ngapain? Ya jalan-jalan dengan teman-teman atau keluarga kalian. Beda pandangan politik? Ya enggak masalah. Damailah hidup Ini. Apa penting banget gitu sampai enggak jalan-jalan bareng keluarga atau sahabat? Hehe... / ESL