Bekerja Itu Jangan Terpaksa

Konten dari Pengguna
9 Desember 2018 14:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Eka Sari Lorena tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Semangat Bekerja (Foto: Unsplash)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Semangat Bekerja (Foto: Unsplash)
ADVERTISEMENT
Ketika hari Minggu menjelang siang, ada banyak orang yang tiba-tiba berpikir. “Lha, besok kok udah kerja lagi?” Kalau ada yang berpikir begitu, saya jadi bertanya-tanya apakah kerja itu tidak membahagiakan? Apakah bekerja itu merupakan paksaan?
ADVERTISEMENT
Padahal, ada ujaran di Tiongkok sana yang mengatakan, “Carilah pekerjaan yang kamu cintai sehingga seumur hidupmu, kamu tidak merasa harus bekerja sama sekali."
Ya kerja itu harus begitu. Ada sahabat saya yang senang terbang sehingga dia sama sekali tak merasa bekerja saat menjadi pilot. Ada teman saya yang senang angka-angka sehingga dia tak merasa kerja saat harus menjadi investor di pasar modal.
Jadi, cari pekerjaan yang bagimu menyenangkan. Kalau tidak ada, ya coba bikin bisnis sendiri—walau itu tidak mudah. Kalau anak muda, karena mereka ingin bikin solusi maka mereka bikin startup meski itu tidak mudah juga ya.
Intinya, jangan mengeluh karena besok harus bekerja lagi. Lagi pula di Indonesia ini ada 17 hari libur nasional pada tahun 2018, ditambah 8 hari cuti bersama. Saya rasa, itu di luar cuti yang diberikan oleh perusahaan.
Aku (yang mengenakan kaus hitam) saat menjalani rutinitas pekerjaan. (Foto: Pribadi)
zoom-in-whitePerbesar
Aku (yang mengenakan kaus hitam) saat menjalani rutinitas pekerjaan. (Foto: Pribadi)
ADVERTISEMENT
Dibanding Singapura, Malaysia, dan Filipina, libur nasional kita yang paling banyak. Kenapa? Ya karena kita menghormati semua agama dan berbagai peringatan lainnya. Sehingga, langsung saja diberikan waktu libur.
Tapi kan harus dilihat soal produktivitas. Sudah libur lama, kenapa produktivitas juga tak makin naik. Katanya, kalau libur habis itu fresh. Selama 25 tahun terakhir, kata Asian Productivity Organization (APO), produktivitas pekerja di Indonesia hanya tumbuh 3,1 persen per tahun. Nah, kira-kira pertumbuhan gaji tumbuh berapa ya?
Anyway, kalau kita bekerja dengan tidak senang, kalau produktivitas kita juga rendah; jangan sampai nanti robot dan otomatisasi menggantikan kita. So, kita harus bekerja dengan cepat, dan smart. Oke? Semangat / ESL