Bunuh Diri Tak Menyelesaikan Masalah

Konten dari Pengguna
10 Maret 2019 9:08 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Eka Sari Lorena tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi bunuh diri. Foto: Shutter stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bunuh diri. Foto: Shutter stock
ADVERTISEMENT
Menurut World Health Organization (WHO), tiap tahun 800.000 orang meninggal dunia karena bunuh diri. Jadi, ternyata tiap 40 detik ada satu warga dunia yang bunuh diri lalu tidak terselamatkan. Tentu, ada yang ketahuan misalnya, dicegah loncat dari jembatan. Tapi kan tidak banyak.
ADVERTISEMENT
Bunuh diri ternyata juga menjadi angka kematian nomor dua di dunia setelah kecelakaan lalu lintas. Kecelakaan lalu lintas ternyata masih jadi yang utama meski tidak semua orang menyadarinya. Benar kata orang, maut mengintai di jalan raya. Dan jangan ngebut, ingat ada keluarga yang menunggu di rumah.
Eka Sari Lorena Foto: pribadi
Kenapa orang bunuh diri? Ada banyak faktor. Putus cinta misalnya adalah salah satu faktor. Apa benar enggak ada cowok atau cewek lain di dunia ini? Benarkah dia memang yang terbaik bagi kalian sehingga sampai bunuh diri?
Hal lain adalah kegagalan dalam usaha. Ada seorang bapak di Pulau Sumatera, yang baru-baru ini diduga membunuh anggota keluarga dan dirinya sendiri karena gagal usaha. Sayang sekali. Sedih kita mendengarnya.
ADVERTISEMENT
Namun, hidup memang tidak mudah. Hidup bahkan tidak pernah mudah.
Never give up. Today is hard, tomorrow will be worse, but the day after tomorrow will be sunshine,” begitu kata Jack Ma.
Sedangkan, ada pula tertulis, “Jangan pernah menyerah pada kesulitan apapun tetapi berserahlah pada Tuhan. Dia memberimu hikmat dan pertolongan pada waktu-Nya”. So, teman-teman. Happy Sunday, dan jangan pernah menyerah.