Dilema Ganjil Genap: Kita Mau Sehat Atau Mau Sekadar Tidak Macet?

Konten dari Pengguna
12 Agustus 2020 10:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Eka Sari Lorena tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi pembatasan lalu  ganjil-genap di Jakarta. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pembatasan lalu ganjil-genap di Jakarta. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
ADVERTISEMENT
Dari media saya baca, pemerintah DKI Jakarta punya rencana memperluas ganjil-genap. Tidak hanya di 25 ruas jalan di Jakarta tapi ada wacana ke seluruh ruas jalan di Jakarta. Wah, apa benar begitu? Warga Jakarta pun sudah ramai-ramai menolak wacana itu.
ADVERTISEMENT
Honestly, saya bingung sih dengan alasan wacana perluasan ganjil genap itu. Untuk apa? Apa supaya orang naik public transport? Atau, karena supaya Jakarta tidak macet? Saya sebenarnya melihat Jakarta belum macet sekali. Belum seperti di saat normal dulu ketika Jakarta Pusat ke Jakarta Selatan bisa 2 jam. Namun Ganjil Genap bukanlah Solusi Tepat. Solusi jangka pendek yang lain perlu di terapkan. Serta Solusi Jangka Panjang Harus di Siapkan comprehensively.
Jadi, pertama, macetnya di mana ya? Kenapa tidak dengan mengubah rush hour saja dengan menyesuaikan waktu berangkat atau pulang kerja. Kedua, apakah kita benar-benar mau sehat?
Kok saya bicara begitu? Ya karena kalau kena ganjil genap terus orang naik angkutan umum apakah ada jaminan sehat atau tidak? Setahu saya sih angka kenaikan kasus Covid-19 di Indonesia dan juga di Jakarta masih terus terjadi. Kenapa itu tidak jadi prioritas ya? Kenapa orang tidak dibiarkan naik kendaraan pribadi dulu supaya mereka benar-benar yakin dengan kesehatan dirinya sendiri.
ADVERTISEMENT
Memperketat ganjil genap juga tidak ada artinya bila perkantoran dari hari ke hari terus dibuka secara bertahap. Cara kerja juga harus diatur, tidak sekadar lalu lintas yang diatur. Kalau hanya jalan yang ganjil genap tapi kerja di kantor tidak ganjil genap ya coronavirus terus akan menyebar. Gak ada artinya juga kita sengsara di jalan karena ganjil genap.