Jelang Pemilu, Jangan Jadi 'Virus' untuk Indonesia

Hoax (Ilustrasi) Foto: Shutter Stock

Sahabat, saya mengingatkan kalau sebentar lagi kita di minggu depan sudah tahu siapa yang menang Pemilihan Umum (Pemilu). Bahkan, sudah tahu, partai mana saja yang kira-kira masuk ke Senayan. Kalau mau rada capek, bisa saja nunggu sampai Rabu malam untuk tahu hasilnya.

Tapi, masa iya kita gak kerja nunggu penghitungan suara? Eh, itu hari libur ya? Ya, entrepreneur kan gak pernah libur juga. Kami harus memastikan tidak hanya bisnis berjalan tetapi juga supaya pegawai tetap gajian tho.

Jangan Jadi Virus di Indonesia Foto: Eka Lorena Sari

Nah, berarti pemilu kurang dari seminggu, iya enggak? Akhirnya, pemilu juga. Buat kita, rakyat ini, akhirnya ada titik terang kalau perang ini segera berakhir. Karena sudah begitu lama kita semua terbelah.

Yang lebih penting lagi, semoga ekonomi segera jalan kenceng lagi. Tidak ada lagi wait and see. Kata wait and see, akhir-akhir ini kan ngetren ya. Kok gak invest? Ya wait and see ya abis pemilu dulu. Kenapa? Nunggu pemilu dulu, damai atau tidak.

Bagaimana biar pemilu tetap damai? Apa yang dapat kita lakukan? Ya, jangan ikut-ikutan menyebar hoaks. Kalau ada pesan, harus dibaca pelan-pelan. Apa benar begitu? Kalau enggak paham ya jangan disebar. Kita saja enggak paham, apalagi orang lain.

Jadi penyebar hoaks itu enggak keren banget. Lebih-lebih lagi kalau dipenjara karena menyebarkan hoaks. Apa kalian pikir jadi penyebar hoaks itu tidak bisa ketangkap? Ya pasti bisa lah. Semoga bisa dipantau dengan teknologi, lho.

Daripada jadi penyebar hoaks, lebih baik jadi penyebar konten-konten yang lucu-lucu. Atau, video-video inspiratif. Kalau jadi penyebar hoaks, maka kalian adalah virus. Virus untuk negara seindah Indonesia ini. / ESL