Mau Dapat Simpati Rakyat? Tolong Demo yang Baik Ya

Konten dari Pengguna
27 September 2019 1:41 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Eka Sari Lorena tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ratusan mahasiswa dari berbagai Universitas melakukan aksi di depan Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (19/9/2019) Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ratusan mahasiswa dari berbagai Universitas melakukan aksi di depan Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (19/9/2019) Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
Masih dari New York City, saya saksikan di Jakarta banyak aksi massa ya. Massa juga beralih dari tadinya mahasiswa, sekarang ke anak pelajar. Oh my god. Semoga mereka sudah membaca RUU KPK atau KUHP yang dipersoalkan.
ADVERTISEMENT
Agak aneh kalau pelajar itu sampai bentrok dengan aparat, tetapi tidak tahu apa yang dipersoalkan. Soalnya, buat apa ribut-ribut akhirnya. Berantem kan harus jelas akar persoalannya ya.
Tiap demo ya harus dihargai. Apalagi, katanya mereka mengatasnamakan rakyat. Ya saya sebagai rakyat senang-senang saja lah. Siapa yang tidak senang kalau dibela. Iya enggak?
Masalahnya, sering banget demo itu menutup jalan. Tentu saja, mereka berjuang untuk rakyat, tapi apa benar harus menutup jalan berjam-jam? Orang mau bekerja menjadi terhambat, angkutan logistik juga jadi tidak bisa bergerak. Siapa yang rugi? Ya kita semua, kan.
Sekarang bayangkan andai Tol JORR belum selesai. Bagaimana orang dari Jakarta Selatan, dari Depok atau Bogor mau ke bandara? Ribet banget pastinya. Sekali lagi, yang demo kita hargai, tapi jangan menutup jalan berjam-jam. Urusan perekonomian jadi terganggu.
ADVERTISEMENT
Perjalanan KRL dan TransJakarta juga saya baca jadi terganggu. Nah, kalau gitu ceritanya, gimana rakyat jadi bersimpati? Iya enggak?