Peluang Harus Diciptakan Bukan Ditunggu

Eka Sari Lorena. Foto: kumparan

Minggu ini adalah minggu yang seru dan bermanfaat. Di New York, beberapa hari lalu, saya ikut forum bisnis yang digelar Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Komite Amerika Serikat (KIKAS). Wapres Pak Jusuf Kalla juga hadir dalam pertemuan itu serta hadir dalam acara Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York City.

Dua hari acara Kadin KIKAS, lalu lanjutlah kita ke Washington, D.C. Dalam sehari, ada meeting dengan anggota Kongres Vern Buchanan, lalu dengan Deputy Assistant Secretary of the U.S. Dept of Commerce. Seru dan bisa belajar banyak.

Rada ribet juga mengurus bisnis di Jakarta dengan perbedaan waktu cukup besar. Jangankan mengurus bisnis, telepon Abang Jason di Sydney juga tidak mudah, juga dengan Adek Loreta di Hangzhou, juga dengan suami yang sedang di Surabaya. Harus cari titik temu waktu yang pas untuk kami berkomunikasi.

Eka Sari Lorena

Lalu, ngapain capek-capek ke Amerika? Ya, ringkasnya, saya ingin melihat peluang baru. Peluang itu tak pernah datang sendiri. Peluang harus diciptakan. Mana mungkin peluang baru datang kalau kita hanya tidur-tidur di rumah atau bermalas-malasan.

Berkenalan dengan banyak orang dan bertemu dengan orang baru banyak manfaatnya. Dari mereka, kita bisa pelajari hal-hal baru. Informasi dari mereka bila kita analisis maka akan jadi sesuatu yang luar biasa. Tentu saja, dengan membaca kita bisa belajar banyak hal baru, tapi datang langsung jelas lebih mantap lagi. Banyak hal yang tak bisa dipelajari hanya dari buku.

Dengan bertemu orang, apalagi di tempat baru, kita mendengar lebih banyak pengalaman, interaktif juga. Makin banyak bercakap, akan makin banyak pelajaran yang kita dapatkan. Ayo, keluar dari zona aman. Semangat weekend and stay positive, ya.

/ESL