Semoga Dunia Pendidikan Kita Siap dan Belajar Hadapi Corona

Konten dari Pengguna
10 Maret 2020 10:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Eka Sari Lorena tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Eka Sari Lorena. Dok: Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Eka Sari Lorena. Dok: Pribadi
ADVERTISEMENT
Karena virus corona, putri saya, Loreta, yang harusnya kuliah di Zhejiang University, Hanzhou, sekarang belajar dari Kemang. Dia sudah memulai online courses daripada terdampak langsung oleh corona. China memang sedang berupaya keras memulihkan diri.
ADVERTISEMENT
Saya dengar, ada banyak pelajar seperti Loreta yang melakukan hal yang sama. Mereka belajar dengan fasilitas online. Jelas tidak sama seperti di kampus tapi yang jelas mereka tetap bisa belajar dengan segala keterbatasannya.
Bagaimana bila kota-kota di Indonesia terkena lockdown? Saya sulit membayangkannya. Saya juga ragu apakah sekolah-sekolah kita bisa bikin online courses secara massal. Ini bukan sekedar butuh laptop tetapi juga butuh koneksi internet yang murah, kan.
Nah, itu baru infrastruktur ya. Bagaimana dengan materi edukasinya? Saya kok khawatir kalau materinya gak sesuai dengan kemajuan zaman. Zaman sudah ke mana eh kita masih belajar apa. Orang di berbagai negara sudah menggejar inovasi tapi kita masih tahap "menghapal".
Textbook di sekolah-sekolah kita jelas harus terus diperbaharui. Bila tidak, ya kita makin ketinggalan dari negara lain. Kita bakal makin mundur ketika makin banyak terjadi perubahan yang begitu cepat. Orang bilang kan zaman makin dinamis, ya kita harus siap selalu donk.
ADVERTISEMENT
Krisis sekarang, krisis soal corona yang lagi-lagi akan menguji kita. Kita akan tahu seberapa cepat kita mengatasi krisis. Seberapa baik juga kita berlakukan krisis ini sebagai upaya untuk pembelajaran diri. Mudah-mudahan, pendidikan di negeri ini bisa berubah ke arah yang lebih baik ya.
Ayo Mas Bro Nadiem, kamu bisa.