Having So Much Fun Traveling with My Son in Petronas

Eka Situmorang
Curious soul who loves travelling and food. Mom of one. Travel Blogger. Instagram : ceritaeka. Blog at http://ceritaeka.com and http://ekalagi.com
Konten dari Pengguna
21 November 2018 17:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Eka Situmorang tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
“Gedungnya tinggi sekali, ya, Mami,” kata Basti terpesona melihat Menara Kembar Petronas setinggi 452 meter yang berdiri kokoh di jantung kota Kuala Lumpur. Gedung tertinggi di Asia Tenggara yang sebentar lagi akan lengser posisinya digantikan gedung baru yang lebih tinggi di Kuala Lumpur juga.
Saya sedikit geli melihat Basti yang memiring-miringkan kepalanya agar bisa melihat puncak gedung 88 lantai tersebut. Belum lagi matanya juga ikut sibuk memicing dan mengerjap mencoba menghalau sinar matahari yang menyorot tajam.
Menara Kembar Petronas, Kuala Lumpur Malaysia. (Foto: Eka Situmorang-Sir)
“You know, what? We’re going inside!” kata saya sambil menggamit lengan Basti memuaskan hasrat ingin tahunya.
“What? Seriosly, Mom? We’ll be there? On the top?” jerit Basti sambil melompat-lompat saking senangnya. “That is so coool!” teriaknya lagi.
ADVERTISEMENT
Harga Tiket Masuk Menara Petronas
Menara Kembar Petronas adalah ikon Malaysia yang sangat terkenal. Di dalam kompleks ini, terdapat dua gedung yang sama yang digunakan sebagai perkantoran, sebuah mal elite yaitu KLCC Suria dan juga area hijau yang cukup luas. Taman yang cantik dengan banyak sekali air mancur, gazebo, dan pepohonan teduh.
Untuk masuk ke area ini, semua tidak dikenakan biaya alias gratis tapi untuk bisa naik ke Menara Petronas dan melihat Kuala Lumpur dari ketinggian maka ada tiket yang harus dibeli.
Awalnya, saya agak kerepotan mencari lokasi penjualan tiketnya, namun setelah tanya-tanya baru tau kalo lokasinya ada di basement. Kami datang sekitar jam 12 siang saat itu, antrean beli tiketnya agak mengular namun beruntung kami masih bisa mendapat slot naik pukul 13.30 waktu Malaysia.
ADVERTISEMENT
Lho kenapa ada jam-jamnya? Karena memang ada kuota jumlah orang yang bisa naik setiap beberapa menit sekali (biasanya 1 jam ada 2 slot grup) sehingga jumlah tiket yang dijual pun terbatas menyesuaikan slot yang ada.
Harga tiket pun dibedakan antara wisatawan asing dan warga lokal. Hiks nyesek, soalnya wisatawan asing dikenakan biaya lebih mahal. Semacam enggak rela tapi ya gimana lagi hahaha. Buat dewasa tiket dibandrol di angka RM 80, anak-anak RM 30 dan lansia RM 28. Sementara buat warga lokal tiket bisa didapat dengan harga separuhnya.
Saran saya supaya bebas memilih slot jam berapa untuk naik, maka mulailah mengantre pagi-pagi. Menjelang makan siang, antrean makin panjang dan ramai sekali.
ADVERTISEMENT
Melihat Malaysia dari Ketinggian Menara Kembar Petronas
Selesai membeli tiket, kami pun mengantre untuk bisa naik ke atas gedung. Pemeriksaan keamanannya cukup ketat, tas besar, tongkat selfie, stroller bayi, dan makanan tidak diperbolehkan dibawa. Tapi jangan khawatir, ada tempat penitipan barang kok.
Tur diawali dengan pemutaran film dokumenter tentang sejarah pembuatan Menara Kembar Petronas ini dan cara penangkal petir bekerja. Well, gedungnya emang tinggi banget kan? Yang menarik, film diputar dengan cara ditembakkan ke lorong kecil berwarna hitam.
Berhubung itu lorong dan tiba-tiba ada filmnya, Basti pun kaget dan bingung melihat jalanan berubah jadi bioskop mini. Duh anakku hehehe. Lalu karena penasaran ia jadi bolak-balik berjalan menembus lorong tersebut. Hahaha, jelas aja filmnya goyang dan bikin ketawa pengunjung lain.
ADVERTISEMENT
“Come back here, Basti. Don’t do like that.” Kata saya mencoba menghentikannya.
“But this is a hallway mom, how can be a movie in the hallway?” Bantahnya penuh kebingungan. Saya terpaksa meraih dan menggendong Basti agar ia berhenti lalu meminta maaf kepada pengunjung lain. Takutnya mereka merasa terganggu, namun senyum mereka yang geli sambil bilang "it’s okay" membuat hati saya sedikit tenang. Saya enggak pengen dihakimi sebagai orang tua yang enggak bisa mendidik anaknya di tempat publik.
Setelah film selesai, kami naik ke lantai 41 di mana skybridge berada. Jembatan ini menghubungkan dua menara kembar ini. Wow, pemandangan dari atas sini keren banget! Kuala Lumpur dari ketinggian terlihat berbeda dengan rumah dan gedung-gedung tinggi yang lumayan padat dengan rerimbunan pohon pun menyembul di antaranya.
Pemandangan dari lantai 41 Skybridge Menara Kembar Petronas. (Foto: Eka Situmorang-Sir)
Kami hanya diberikan waktu 10 menit di sini yang rasa-rasanya kurang buat berfoto. Alhasil hasil jepretannya pun alakadarnya. Satu yang tak bisa lepas dari ingatan adalah ekspresi Basti saat kami di sini.
ADVERTISEMENT
“Mom, we’re so high!”
“Look mom, the car looks so tiny!”
“Mom, I am not afraid of height!”
Komentar-komentar random Basti begitu menyemarakkan suasana.
Having so much fun traveling with my son. (Foto: Eka Situmorang-Sir)
Selesai dari lantai 41, kami naik lagi ke lantai 86 menggunakan lift super cepat. Enggak pakai lama sudah sampai di atas. Lagi-lagi saya dibuat takjub saat menginjakkan kaki di sini. Sebuah museum mini penuh dengan keterangan mengenai Malaysia tersedia. Juga beberapa teleskop serta miniatur.
Dari lantai 88 Menara Kembar Petronas. (Foto: Eka Situmorang-Sir)
Kami hanya diberikan waktu 15 menit saja di sini kemudian diminta turun menuju toko suvenir. Dan tentu saja harga-harga di sini lebih tinggi dibandingkan kalau belanja di Sungai Wang atau Petaling. Cuma kalau memang enggak ada waktu lagi buat shopping, ya sudah belanja di sini juga gak apa-apa banget. Kualitas barangnya memang apik!
ADVERTISEMENT
Ada Apa Lagi di Petronas?
Nah, selesai tur naik ke Menara Kembar yang memakan waktu sekitar 30-an menit tersebut, kami memutuskan untuk jalan-jalan ke mal buat cari makan dan lihat-lihat barang belanjaan. Terbilang sebagai salah satu mal elite maka tenant-nya pun barang-barang branded. Mulai dari Jimmy Choo sampai Dior dan Michael Kors. Untuk makanan, ada di lantai 3 dan pssst ada restoran Indonesia seperti Bumbu Desa dan Bakso Malang segala. Yum!
Kolam air mancur di kompleks Menara Kembar Petronas pada sore hari. (Foto: Eka Situmorang-Sir)
Pertunjukan air mancur di kompleks Menara Kembar Petronas yang selalu ditunggu-tunggu banyak orang. (Foto: Eka Situmorang-Sir)
Kenyang makan dan window shopping, kami menuju ke taman yang ada di bagian belakang mal. Di sini terdapat beberapa kolam air mancur KLCC yang jika malam hari menyajikan pertunjukkan musik dan gerak air mancur yang keren banget! Saking kerennya maka pertunjukkan ini ditunggu-tunggu sama banyak orang. Apalagi lokasinya yang ada di bagian luar gedung menjadikan tempat ini area publik yang nyaman.
ADVERTISEMENT
Di pinggir taman banyak bangku-bangku yang diisi keluarga muda dengan anak-anaknya, ada juga yang diisi segerombolan muda-muda yang sibuk berfoto dan ngobrol riuh. Menyenangkan! Basti sendiri sudah sibuk berlarian ke sana sini melepaskan energinya, membuat saya kewalahan mengejarnya namun juga bahagia.
Dengan latar belakang Menara Petronas yang menjulang tinggi kami tertawa saling peluk. Semoga nanti bisa jalan-jalan ke tempat lain lagi ya nak!
__________
Eka Situmorang-Sir
@ceritaeka