news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Warna-Warni Panorama Labuan Bajo

Eka Situmorang
Curious soul who loves travelling and food. Mom of one. Travel Blogger. Instagram : ceritaeka. Blog at http://ceritaeka.com and http://ekalagi.com
Konten dari Pengguna
10 Juni 2019 14:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Eka Situmorang tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Salah satu tempat yang worth it banget untuk dikunjungi lagi dan lagi adalah Labuan Bajo. Bukan cuma alamnya saja yang cantik, tapi minimnya akses di sana (baik transportasi maupun telekomunikasi) memberikan sensasi tersendiri saat berpetualang ke kepulauan yang masuk di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur ini.
ADVERTISEMENT
Menurut saya, salah satu sunset yang paling indah itu ada di Labuan Bajo, beserta pantai-pantainya yang memesona. Oh iya, supaya maksimal pelesiran ke sini, maka sebaiknya sekalian melakukan island hopping ke pulau-pulau lain di area ini ya.
Jingga senja di Labuan Bajo (foto: Dok. Eka Situmorang-Sir)
Kala itu saya memulai menjelajahi Labuan Bajo dengan bermalam di kapal atau istilah kerennya Living on Board alias LoB. Selama 3 hari 2 malam saya dibuai manja oleh alunan ombak di kapal kayu. Ombaknya enggak gede, justru cenderung santai, dan enggak bikin mabuk. Mungkin karena saya datang di musim yang tepat, yakni sekitar awal bulan Mei.
Rasanya menyenangkan. Seakan jiwa bebas lepas, menghirup udara yang sarat dengan garam laut, ditemani angin pantai yang dengan lembutnya membelai anak-anak rambut. Tubuh saya lengket dengan garam, namun hati saya senang dengan semua pemandangan indahnya.
ADVERTISEMENT
Saya banyak tertawa, berbagi rasa dengan kawan-kawan. Well, berhubung enggak ada sinyal, jadi sibuk ngobrol akrab sama keluarga atau teman seperjalanan, bukan sibuk sama gawai masing-masing.
Pemandangan saat island hopping di Labuan Bajo (foto: Dok. Eka Situmorang-Sir)
Bukan cuma itu, ada banyak hal lain yang juga menakjubkan. Di siang hari ketika island hopping, saat menikmati pemandangan perbukitan yang seolah tak tersentuh peradaban, saya cukup beruntung karena bertemu lumba-lumba yang melompat-lompat riang di sisi buritan kapal. Momen itu bikin saya terdiam cukup lama, keren banget!
Di malam hari, langit Labuan Bajo itu cantiknya bukan kepalang, seperti anak gadis yang penuh misteri. Gelap gulita. Namun, saat rasi-rasi bintang mulai menampakkan dirinya, langit berubah cerah dan ramai. Rasanya enggak percaya saya bisa melihat langsung rasi bintang yang selama ini saya tonton dari film saja. Saya ingat, hati saya sampai 'mencelos' bahagia saking kagetnya. Belum pernah saya melihat langit yang secantik itu.
ADVERTISEMENT
Nah, pertanyaannya, jadi kalau ke Labuan Bajo tuh island hopping ke mana aja?
Pulau Padar
Wajib banget buat ke sini. Saya cukup beruntung karena udah pernah merasakan island hopping di sini, tepat saat sunset dan sunrise. Dua-duanya sama bagusnya. Enggak bisa diminta milih paling suka yang mana karena kece semua!
Pulau Padar dari ketinggian (foto: Dok. Eka Situmorang-Sir)
Untuk bisa menikmati Pulau Padar secara maksimal, maka kita mesti naik ke puncak bukit. Ada 4 pos, semakin tinggi maka semakin luas pemandangan yang bisa dinikmati. Dua kali saya ke Pulau Padar, 2 kali juga cuma mentok sampai di pos 3 saja. Walaupun sekarang sudah jauh lebih baik karena ada tangga kayu yang lumayan membantu meringankan. Tapi, ya, tetep aja lumayan medannya. Tapi jangan khawatir, begitu sampai di atas, semua pegel-pegel akibat 'menanjak' akan terbayar. Cantik banget pemandangannya.
ADVERTISEMENT
Pulau Komodo
Enggak lengkap ke Labuan Bajo kalau belum ke Pulau Komodo. Sebenarnya hewan purba ini juga tinggal di Pulau Rinca, namun populasi yang terbesar memang ada di Pulau Komodo. Ada beberapa pilihan trekking yang bisa diambil untuk menjelajah pulau yang eksotis dengan dermaga kayunya ini. Rute sangat pendek, pendek, medium, panjang dan rute malam.
Mampir ke sini tuh kayak masuk ke Jurassic Park saking rasanya gimana gitu. Ada banyak pantangan yang diutarakan oleh pemandu (ranger) seperti tidak bergerak tiba-tiba, tidak ribut, dan lain sebagainya. Mencekam tapi seru!
Psst, jangan ganggu Komodo! (foto: Dok. Eka Situmorang-Sir)
Oh iya, kita bisa berfoto juga dengan komodo di sini, tapi dengan pengawasan ranger-nya. Mereka juga yang akan memilihkan komodo mana yang aman untuk berfoto bersama. Biasanya sih komodo yang sudah setengah kenyang akan enggak terlalu buas. Komodo biasanya makan hingga 2 kali berat badannya akan hibernasi selama 1 bulan.
Regata Hill (foto: Dok. Eka Situmorang-Sir)
Regata Hill
ADVERTISEMENT
Lokasinya tersembunyi di puncak Pulau Komodo. Karena ada di Puncak, jelas mesti mendaki sedikit ke sananya. Tapi kalau dibandingkan sama Padar, maka mendaki ke Regatta Hill ya enggak ada apa-apanya. Dari atas sini keliatan pemandangan laut yang menghampar cantik, rasanya enggak mau pulang.
Senja di Pink Beach (foto: Dok. Eka Situmorang-Sir)
Pink Beach
Salah satu pantai yang elok nan cantik karena pasirnya yang berwarna merah jambu. Warna merah jambu ini tercipta dari karang merah yang sudah mati dan terdampar di bibir pantai. Pelan-pelan, karang merah ini hancur dan mewarnai pantainya menjadi merah muda. Di pantai ini juga bisa snorkling atau duduk-duduk manja menikmati laut. Atau kalau ada banyak waktu, sekalian aja naik ke atas bukit dan menikmati senja matahari yang elok keemasan, menerobos masuk ke cakrawala bumi.
ADVERTISEMENT
Pulau Kenawa
Salah satu pulau yang alam bawah lautnya juga cantik untuk snorkling adalah Pulau Kenawa. Enggak rugi deh main ke sini, apalagi areal dangkalnya cukup luas, jadi kalau enggak mau snorkling bisa mandi-mandi manja di pantainya.
Nah, benar kan, rasanya enggak puas kalau cuma sekali ke Labuan Bajo. Ingin lagi dan lagi. Terlebih, Labuan Bajo menawarkan pemandangan yang berbeda setiap musimnya. Saat musim hujan, perbukitannya akan terlihat segar dan basah kehijauan. Namun, saat musim kering, rerumputannya menjadi kecoklatan dan memberikan kesan eksotis.
Hayo, kalau udah gini, siapa yang udah enggak sabar mau ke sana?
Salam,
Eka Situmorang-Sir