PerbesarADVERTISEMENT
Momentum Sumpah Pemuda, 28 Oktober 2020 sekaligus menyambut Hari Pahlawan, Pusat Kajian Pendidikan dan Budaya Dewantara/Karakter Pancasila mengadakan syukuran dan doa, atas akan dimulainya produksi 4 film pendek pemikiran Ki Hadjar Dewantara karya siswa SMK Jakarta.
ADVERTISEMENT
Produksi 4 film merupakan Empat pemikiran Ki Hadjar, yakni; Tri Pusat Pendidikan, Tri Pantangan, Jiwa Merdeka dan Tri-Kon Kebudayaan akan dituangkan melalui film pendek, yang skenario, sutradara, seluruh crew produksi dikerjakan oleh siswa SMK yang terdiri dari Grup 1: SMKN 51 dan SMK Tamansiswa 1, Grup 2 : SMKN 48 dan SMK Diponegoro 1.
Acara syukuran tersebut diselenggarakan di Sekolah Tamansiswa Kemayoran 25 Jakarta Pusat, disaksikan dan diresmikan oleh Kabid dan Kasi Kurikulum SMK, juga hadir Ka Disdik 2019, Dr. Ratiyono, Prof. Marsudi Wahyu Kisworo, Komisaris Telkom serta seluruh siswa SMK yang terlibat produksi film pendek.
Jadwal dan proses produksi film pendek terkendala di masa pandemi Covid-19, oleh karena itu Ratiyono, Kadisdik 2019 mengingatkan, “Untuk terlaksana pembuatan film dengan baik dan lancar, tentu saja harus tetap memperhatikan protokol kesehatan. Gunakan Masker, Jaga Jarak, Cuci Tangan,”
ADVERTISEMENT
Ki Tato Darmanto Reksohadiprodjo, sebagai pelaksana program produksi film untuk SMK dimulai tahun 2018, 2019 dan 2020. Rencana untuk film 4 pemikiran Ki Hadjar Dewantara akan ditayangkan pada Hari Pahlawan 2020. Namun kondisi pandemi tertunda, menunggu ijin dari pihak terkait, “Semoga pada 17 Desember 2020, film pendek selesai diproduksi dan akan tayang perdana di Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, ditonton untuk KepSek dan Guru SMA/SMK di 5 wilayah DKI Jakarta.
“Untuk membuat ide cerita film tentang 4 Pemikiran Ki Hadjar memang memerlukan riset dan harus diterjemahkan, disesuaikan dengan kondisi cerita sekarang, yang mudah dipahami dalam bahasa kekinian, sehingga gampang dimengerti oleh generasi milenial, juga merangsang anak-anak untuk mengetahui sosok tokoh Pahlawan Pendidikan, Ki Hadjar Dewantoro,” demikian tutur Onie Kuriartha, guru pembimbing bidang perfilman SMK Negeri 48, Jakarta. (EQ)