SEO, Teknik Penulisan yang Harus Dikuasai Jurnalis Masa Kini

Ella Dyan Septianing Tyas
Virgo '98 Science Communication '17 / Journalism / University of 17 August 1945 Surabaya Content Writer Wanna Be
Konten dari Pengguna
30 April 2021 12:42 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ella Dyan Septianing Tyas tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ella, mahasiswa magang UNTAG Surabaya sedang menunjukan artikel buatannya
zoom-in-whitePerbesar
Ella, mahasiswa magang UNTAG Surabaya sedang menunjukan artikel buatannya
ADVERTISEMENT
Tepat dua tahun corona masuk ke Indonesia. Negaraku tercinta menjadi kocar-kacir, pengangguran mulai tumpah ruah karena ulahnya. Bukan pengangguran saja yang ia ciptakan, banyak pekerjaan di Indonesia mulai sedikit bergeser seperti pekerjaan yang aku inginkan, jurnalis.
ADVERTISEMENT
Sebagai seorang mahasiswa yang tertarik di bidang broadcasting, aku pun merasakan perubahan jurnalis di kondisi seperti saat ini. Kukira pekerjaan ini erat kaitannya dengan perusahaan media. Tapi setelah mengikuti kegiatan magang perlahan aku pun mendapatkan pengalaman menjadi seorang jurnalis di tempat yang “anti-mainstream”.

Cerita Dibalik Seorang Jurnalis Magang

Februari tahun 2021 menjadi awal persiapan menjadi jurnalis. Bukannya bersantai menikmati libur semester, Februari menjadi bulan tersibuk dalam mencari tempat untuk kegiatan magang. Ya, kegiatan ini menjadi salah satu mata kuliah wajib untuk melengkapi gelarku dalam jenjang pendidikan Strata 1 (S1) bidang Ilmu Komunikasi di Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya.
Meskipun masih dalam situasi pandemi, namun aku bersyukur karena perkembangan teknologi membantuku dalam mendapatkan informasi tempat magang. Instagram menjadi media sosial favoritku dalam hal ini. Adanya fitur hashtag atau tanda pagar memudahkanku dalam mencari informasi magang menjadi seorang jurnalis.
ADVERTISEMENT
#magangjurnalis, ku tulis dalam kolom pencarian di Instagram. Hasilnya aku menemukan poster yang berisikan informasi tentang salah satu organisasi yang sedang open recruitment jurnalis yaitu RuangHR. Kegiatannya dilakukan secara Work From Home (WFH) sehingga aku pun langsung mendaftarkan diri melalui link yang tertera. Singkatnya, aku dinyatakan lolos dan resmi menjadi jurnalis organisasi non-profit RuangHR pada 16 Maret 2021.

Apa Jobdesk Jurnalis di Organisasi?

Sebelumnya, di tanggal 15 Maret 2021, leader dan HRD jurnalis mengadakan pembekalan via virtual denganku. Disini awal pengetahuanku bahwa jurnalis dituntut untuk bisa menulis artikel yang menarik.
“Kak Ella pernah menulis SEO, gak?” tanya leader kepadaku.
“Sejauh ini belum diajarkan secara spesifik tentang SEO di kampus sih kak,” jawabku secara percaya diri.
ADVERTISEMENT
Mengetahui itu mereka tidak mempermasalahkannya, justru menjanjikan untuk dapat belajar bersama tentang teknik penulisan SEO di organisasi ini. Benar saja, selama kegiatan magang selama tiga bulan ini aku mendapatkan ilmu baru tentang SEO. Apa itu SEO? Dan bagaimana cara penerapannya? Selengkapnya dapat kita lihat saksama di bawah ini.

Apa itu SEO?

Search Engine Optimization (SEO) berbeda dengan teknik penulisan piramida terbalik yang identik dengan berita. Saat pertama kali mengetahui kepanjangan SEO, aku berpikir bahwa ini merujuk kepada ilmu teknik. Ternyata salah besar, karena ini adalah teknik penulisan yang bertujuan untuk menarik pembaca.
Selama menjadi jurnalis, aku menjadi belajar menerapkan poin-poin penting dalam SEO. Apa sajakah itu?

Judul

Saat awal ditugaskan membuat artikel ku kira judul harus singkat, padat dan jelas seperti penulisan berita pada umumnya.Ternyata aku salah. Sebenarnya tidak ada patokan khusus dalam menentukan banyaknya kata dalam judul.
ADVERTISEMENT
Judul dalam teknik SEO harus terkandung kata kunci. Nah, apa pentingnya kata kunci dalam judul? Ternyata pertanyaanku terjawab sudah. Kata kunci ini memudahkan pembaca untuk menemukan bacaan yang mereka sedang cari.

Subheader

Agar memudahkan, poin ini sering aku sebut dengan “anak judul”. Seperti sebutannya, ini adalah pecahan dari judul utama. Bukan asal memecahkan diri saja, subheader memiliki ketentuan khusus.
Dalam satu subheader terkandung maksimal 300 kata dan empat kalimat dalam satu paragraf. Subheader dalam artikel menjadi jawaban bagi kalian yang nggak suka banyak baca untuk mendapatkan informasi penting dalam sebuah bacaan. Dengan tulisan bold, subheader mudah dikenali oleh pembaca.

Daftar Pustaka

Kemunculan daftar pustaka bukan berarti menjadi bukti telah mengambil karya seseorang. Kita pasti tahu mengambil karya seseorang tanpa usaha memparafrase sama dengan plagiarisme.
ADVERTISEMENT
Aku sebagai orang yang baru dalam menulis dengan teknik SEO lebih berhati-hati dalam mengambil sumber referensi. Langkah itu aku pilih demi menyajikan informasi yang konkrit dari sumber yang jelas tanpa memasukan opini semata.

Keyword atau kata kunci

Sebagai orang awam, awalnya aku mengira pemilihan kata kunci bisa apa saja yang penting sesuai dengan isi artikel. Ternyata poin ini juga berpengaruh pada SEO artikel.
Pengalaman magang ini mengajarkankanku untuk lebih teliti dalam menulis keyword. Karena kata kunci yang dimasukkan harus ada dalam tubuh-tubuh artikel seperti judul hingga penutup.

Akhir Kata

Empat poin di atas menjadi ilmu yang ku dapatkan selama magang menjadi jurnalis di organisasi RuangHR. Search Engine Optimization (SEO) nggak susah dipelajari oleh seorang jurnalis.
ADVERTISEMENT
Magang WFH bukan berarti berdiam diri nggak melakukan apa-apa. dirumah. Meskipun Work From Home tapi kegiatan magang yang aku jalani ternyata menambah keilmuanku tentang teknik penulisan artikel yang baik dan benar.