Teknologi AI dan Solusi Kemacetan Jakarta

Elmo Julianto
Content Writer - Graphic Designer - Photographer
Konten dari Pengguna
30 Juli 2023 11:13 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Elmo Julianto tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto ilustrasi credit: pixabay.com
zoom-in-whitePerbesar
Foto ilustrasi credit: pixabay.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kemacetan lalu lintas di jalan tol sering dialami warga Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi) saat berkendara di pagi hari atau kembali beraktivitas di sore hari.
ADVERTISEMENT
Iring-iringan ribuan sepeda motor dan mobil dari pinggiran Jakarta menuju ibu kota Jakarta, terlihat sejak pukul 06.00 WIB.
Kota Jakarta dan Manila di Filipina adalah dua kota di Asia Tenggara yang masuk dalam 50 besar indeks kemacetan berdasarkan peringkat Tomtom. Namun, indeks di Jakarta masih sedikit lebih baik dari Manila di urutan ke-9 dengan waktu tempuh rata-rata lebih dari 10 km mencapai 27 menit.
Berbagai upaya telah dilakukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta (Pemprov) untuk mengatasi kemacetan di Ibu Kota Jakarta. Belum lama ini, untuk membantu mengatasi kemacetan di Jakarta, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membuat sistem pemantauan lalu lintas bernama Network Operations Center (NOC) Intelligent Traffic Light System "ITS".
Foto ilustrasi credit: istockphoto.com
Plt Gubernur (Pj) DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan NOC ITS ini dengan menggunakan teknologi artificial intelligence (AI) telah dipasang di 20 simpang.
ADVERTISEMENT
"Untuk memudahkan pemantauan kemacetan dan meningkatkan kecepatan lalu lintas. Sehingga dapat menghasilkan efisiensi lalu lintas (di simpang Jakarta) sebesar 15-20%," kata Heru Budi Hartono usai meninjau ruang kontrol NOS ITS di Jalan Abdul Muis, Jakarta Pusat, Selasa. (7 April 2023).
Teknologi kecerdasan buatan ini secara otomatis menyesuaikan lampu lalu lintas dengan menyesuaikan kepadatan kendaraan. Saat macet, lampu hijau di lampu lalu lintas di persimpangan dipercepat, dan jika tidak ada orang, lampu merah diperpanjang.
Pemilihan lokasi pemasangan teknologi AI mempertimbangkan kemacetan dan kemacetan yang terjadi. Seperti yang sering terjadi di beberapa jalur utama ibu kota, yakni Jalan Daan Mogot, Pancoran, Kuningan, Gunung Sahari, dan Gatot Subroto.
Tahun ini, Dishub DKI Jakarta akan menambah 40 simpang lagi yang dipasang aplikasi kecerdasan buatan atau AI dengan tujuan mengurangi kemacetan lalu lintas di DKI Jakarta. Targetnya, pada tahun 2023, tingkat kemacetan di Jakarta bisa ditekan hingga 48%.
ADVERTISEMENT