10 Orang, Jumlah Rata-rata Pengunjung Museum Satriamandala

Konten dari Pengguna
9 November 2017 11:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ema Fitriyani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dua orang tengah serius memerhatikan beberapa peristiwa penting di ruang Diorama I, Museum Satriamandala, Jakarta, siang tadi. Ada yang melongok ke dalam salah satu tabung diorama, yang satunya lagi membaca sebuah tulisan sejarah di dinding.
ADVERTISEMENT
Kedua orang itu adalah Lucia dari FKUI dan seorang rekan kerjanya berkewarganegaraan Jepang. Ini pengalaman pertama mereka datang ke museum yang pernah menjadi rumah pribadi salah satu istri mendiang Presiden Soekarno. 
"Koleksi museumnya lengkap ya. Banyak peninggalan TNI kita yang bersejarah dan punya nilai tinggi. Sayang banget di sini sepi pengunjung," kata Lucia, di sela-sela kegiatannya memerhatikan beberapa senjata TNI, di lantai 2 Museum Satriamandala, Selasa (8/11).
Lucia menyayangkan museum sebesar ini tak banyak dilirik anak muda. Padahal, untuk orang luar negeri, mereka sangat antusias datang ke museum. 
Hartanti, salah satu pengunjung lain mengatakan, sudah ke museum yang terletak di Jalan Gatot Subroto ini sejak SD. Tapi, pengunjungnya dari dulu, katanya memang sedikit.
ADVERTISEMENT
"Dari kecil, dari SD udah ke sini. Eh sekarang udah punya anak, ya ajak anak ke sini juga. Dari dulu ya sepi-sepi aja sih," katanya sambil menggendong anaknya di Ruang Senjata, lantai 1 Museum Satriamandala.
Sepinya pengunjung perorangan yang datang ke sini diakui oleh Irwansyah. Pemandu senior ini mengatakan, untuk hari kerja hanya 10 orang rata-rata per harinya.
"Memang, di sini itu pengunjung terbanyak biasanya datang dari sekolah-sekolah atau lembaga-lembaga. Mereka kan rombongan. Tapi kalau pengunjung perorangan kayak kamu (wartawan kumparan.com), ya paling sehari 10 orang," katanya.
Irwansyah menuturkan, sebenarnya untuk hari kemarin, Selasa (8/11), jumlah pengunjung yang datang sangat ramai. Dia menghitung ada hampir 200 lebih orang dari tiga rombongan yang datang.
ADVERTISEMENT
"Pagi tadi ada rombongan dari sekolah kepolisian kalau enggak salah. Sekitar 75 orang. Siang ini, ada dua rombongan dari dua sekolah berbeda. Sebenarnya banyak, tapi untuk pengunjung perorangan memang sedikit sekali," katanya.
Saat kumparan datang pukul 12:00 siang kemarin, hanya terdapat 2 pengunjung, Lucia dan teman kerjanya. Mereka tengah asik melihat ruang Diorama 1. 
Selang satu jam kemudian, ada Hartanti bersama anak dan suaminya tengah masuk ke Museum Satriamandala. Barulah setelah itu rombongan anak-anak dari SD IT Al Muhajir, Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang dan MI Nurul Islam, Rempoa, Ciputat, datang memenuhi seisi museum.
Terkait sepinya pengunjung peorangan, Irwansyah menuturkan karena museum seluas 5 hektar ini kurang melakukan promosi ke luar. 
ADVERTISEMENT
"Salah satunya ya biaya operasional," ucapnya.
Meski begitu, Irwansyah berharap ada upaya yang lebih keras lagi dari pemerintah agar lebih gencar melakukan promosi dan perawatan di dalam museum.Meski begitu, Irwansyah berharap ada upaya yang lebih keras lagi dari pemerintah agar lebih gencar melakukan promosi dan perawatan di dalam museum.
"Ya karena di sini memang barang peninggalan lama, AC yang berada di dua lantai diorama, terutama di ruangan bersenjata juga sudah lama," katanya berkelakar saat dikonfirmasi soal keluhan beberapa pengunjung yang merasa ruangan di dalam museum terlalu panas.