news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Kurang Dana, Alasan Museum Satriamandala Gagal Tarik Minat Anak Muda

Konten dari Pengguna
8 November 2017 17:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ema Fitriyani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Irwansyah, salah satu pemandu senior di Museum Satriamandala mengaku museum hibahan dari rumah pribadi Presiden Soekarno ini kekurangan dana. Katanya, salah satu faktor itulah yang menyebabkan pengunjung museum, terutama anak muda, minim jumlahnya.
ADVERTISEMENT
"Pertahunnya kita dapat dana sekitar Rp 10 miliar. Tapi itu digunakan untuk beberapa museum yang ada di Jakarta, seperti museum di Taman Mini Indonesia Indah," aku Irwansyah di sela-sela waktunya sebelum memandu rombongan anak SD yang baru saja datang, Selasa (8/11).
Dana itu, diakui laki-laki paruh baya yang sudah memandu Museum Satriamandala sejak 1988 ini, juga dibagi-bagi lagi untuk banyak divisi yang ada di museum tempatnya bekerja. 
"Di sini kan ada banyak. Enggak cuma digunakan untuk merawat diorama-diorama yang ada, tapi juga bagian pengarsipan berita, dokumentasi, administrasi, dan lain-lain," katanya sambil menunjukan Gedung Pengarsipan Berita-berita dari tahun 1945 yang berada di belakang gedung Museum Satriamandala. 
Dikitnya dana yang diberikan Mabes TNI diakui menjadi kendala kurangnya promosi museum ke kalangan anak muda. Irwansyah mengatakan beberapa  kegiatan yang tidak ada di Museum Satriamandala seperti mengadakan event keluar atau kegiatan-kegiatan yang menarik minat anak muda. 
ADVERTISEMENT
Irwansyah bercerita, dulu pernah ada promosi museum ke luar. Beberapa koleksi yang ada di Museum Satriamandala dimasukan ke dalam obil dan dipamerkan ke sekolah-sekolah. 
"Tapi udah lama enggak aktif. Kendala di biaya operasional," katanya.
Irwansyah berharapan ke depannya ada upaya serius dari pemerintah untuk meramaikan museum ke anak-anak muda. Mereka, katanya, perlu juga kenal dan paham bagaimana pejuang-pejuang dulu merebut kemerdekaan dari tangan penjajah dengan perang dan diplomasi.
"Ya di sini, di Museum Satriamandala ini kita bisa melihat dan mempelajarinya," tuturnya sambil tersenyum ramah.