Benarkah Orang Kidal Lebih Cerdas?

Konten Media Partner
18 Februari 2018 20:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Tangan Kidal (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Tangan Kidal (Foto: Wikimedia Commons)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sekitar 10 persen orang di dunia ini adalah orang kidal. Ada banyak asumsi yang mengatakan bahwa orang kidal lebih cerdas dan artistik daripada orang yang menggunakan tangan kanan.
ADVERTISEMENT
Coba lihat Leonardo Da Vinci yang bertangan kidal. Kita bisa lihat lukisan-lukisan menawannya, seperti Monalisa atau The Last Supper. Lihat juga Aristoteles, Marie Curie, Nikola Tesla, Mozart, Mark Twain, hingga Barack Obama dan Bill Gates yang juga bertangan kidal. Jadi, benarkah orang kidal lebih cerdas?
Penelitian yang diterbitkan jurnal Neuropsychology (2006) mengatakan bahwa orang kidal cenderung memiliki hubungan lebih cepat antara belahan otak kanan dan kiri. Hal tersebut membuat mereka mudah dalam memecahkan masalah.
Selain itu, berbagai macam eksperimen Sala dan Fernand Gobet, Professor of Decision Making and Expertise di University of Liverpool, kepada lebih dari 2.300 siswa SMP dan SMA juga menunjukkan hasil serupa.
Hasil penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Frontiers pada 9 Juni 2017, menunjukkan bahwa orang kidal lebih unggul ketika menghadapi tugas yang melibatkan pemecahan masalah, misalnya mengaitkan fungsi matematika dengan kumpulan data. Pola hasil ini juga menjadi sangat jelas pada remaja laki-laki.
ADVERTISEMENT
Meski penelitian tersebut berkata demikian, belum ada bukti pasti bahwa orang kidal lebih cerdas secara keseluruhan daripada orang yang menggunakan tangan kanan. Dalam hal matematika, kecenderungan si tangan kidal lebih cerdas adalah benar, setidaknya hingga masa SMA. Namun, dari aspek-aspek yang lain, belum ada penelitian yang cukup relevan untuk menjawabnya.
Sebagian dari mereka yang kidal memiliki sifat pemikir, pandai berhitung, membutuhkan ketenangan saat belajar, dan memiliki nilai akademis yang baik. Mereka juga cenderung pemalu dan menutup diri. Namun, kembali ditekankan bahwa tidak semua orang kidal seperti di atas dan banyak pengguna tangan kanan pun yang memiliki sifat-sifat yang demikian.
Hasil lain yang cukup terlihat menonjol adalah meski seseorang selalu menggunakan tangan kanan untuk menulis, tapi hal itu tak menutup kemungkinan bahwa sebenarnya mereka juga memiliki preferensi tangan kiri. Mereka bisa saja tanpa sadar cenderung menggunakan tangan kiri ketika menggosok gigi, mengambil barang, atau hal-hal kecil lainnya.
ADVERTISEMENT
Mengapa Kita Cenderung Menggunakan Satu Tangan?
Ilustrasi tulisan tangan bersambung (Foto: Flickr/BookMama)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi tulisan tangan bersambung (Foto: Flickr/BookMama)
Yang menjadi lebih misterius sebenarnya adalah mengapa manusia dilahirkan dengan kecenderungan penggunaan salah satu tangan. Meski begitu, ada sebagian kecil populasi manusia yang memiliki kemampuan tangan kanan dan tangan kiri sama baiknya atau dikenal dengan istilah ambidextrous. Namun, tetap saja, peneliti belum mengetahui secara pasti mengapa manusia tidak dilahirkan sebagai ambidextrous--seperti kebanyakan hewan.
Ada kemungkinan bahwa manusia purba masih menggunakan kedua tangan sama baiknya, hingga pada suatu titik, mereka mulai memperlakukan satu tangan lebih berguna dibanding tangan lainnya, yang kemudian diturunkan secara genetik. Namun lagi-lagi, hal tersebut masih menjadi sebuah hipotesis.
Hingga saat ini, pertanyaan sederhana tentang kecenderungan manusia menggunakan satu tangan, masih menjadi misteri.
ADVERTISEMENT