Kelompok Sadar Wisata: Berkarya dalam Keterbatasan

Engkos Kosasih
biar berperoses pada tempatnya, karna saya hanya bisa berusaha biar allah swt yang menentukan.
Konten dari Pengguna
22 November 2017 19:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Engkos Kosasih tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Desa Citeureup Kecamatan Panimbang, Kabupaten Pandeglang merupakan desa penyanggah Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung. Menjadi salah satu desa penyanggah tentunya dituntut agar tidak menjadi penonton di kemudian hari.
ADVERTISEMENT
Berpikir darisanalah Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Liwungan Island Desa Citeureup mengubah limbah kayu dan kerang menjadi berbagai kerajinan bernilai jual tinggi. Dari mulai Handycraft Badak, Perahu, Kotak Tisu dan kerajinan tangan lainnya berhasil mereka buat.
Korib selaku ketua Pokdariwis Liwungan Island mengaku sudah satu tahun menggeluti kerajinan ini, meski ada beberapa kesulitan namun dirinya tetap optimis tidak ingin jika dirinya hanya menjadi penonton setelah KEK Tanjung Lesung Berjalan.
Mendes di Pandeglang (Foto: Amanaturrosyidah/kumparan)
"Selama ini perhatian dari pemerintah setempat maupun daerah belum ada respon yang positif, kita masih kesulitan dalam pemasaran," tutur Korib.
Selain kesulitan dalam memasarkan, Korib juga mengaku kesulitan karena alat yang serba manual. Pasalnya dari mulai memotong kayu, membentuk Handycraft Badak sampai proses penghalusan masih dikerjakan secara manual.
ADVERTISEMENT
"Kita juga kesulitan dari alatnya soalnya masih menggunakan manual, paling juga sehari dapat satu Handycraft Badak," keluhnya.
Ke depannya, para pengrajin ini berupaya untuk tetap konsisten berkreatifitas dan tentu saja berharap ada perhatian dari pemerintah.