kumplus- Opini Enri Damanhuri- Teluk Jakarta

Cemaran Parasetamol dan Minimnya Pengolahan Limbah

Enri Damanhuri
Tinggal di Bandung, pengamat masalah sampah dan lingkungan. Pensiunan Dosen sejak 2019
20 Oktober 2021 19:15 WIB
·
waktu baca 4 menit
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Beberapa waktu lalu saat pandemi COVID-19 baru mulai mereda, beredar isu hangat di media tentang pencemaran air laut di teluk Jakarta oleh parasetamol. Berita menyebut muara sungai Angke mengandung 610 nanogram-per-liter (ng/L) dan muara sungai Ciliwung di Ancol mengandung 420 ng/L.
Berita itu berasal dari artikel ilmiah berjudul High concentration of paracetamol in effluent dominated waters of Jakarta Bay, Indonesia dalam Marine Pollution Bulletin, Vol. 169 August 2021 oleh peneliti W. Koagouw and C. Ciocan.
W. Koagouw adalah peneliti dari Oseanografi LIPI (sekarang BRIN), sementara C. Ciocan adalah peneliti dari Center for Aquatic Environment, University of Brighton, Inggris. Jejak publikasi ilmiah tentang isu parasetamol pada ekosistem laut yang ditulis oleh kedua peneliti tersebut paling tidak muncul dalam dua tahun terakhir ini.
Lanjut membaca konten eksklusif ini dengan berlangganan
Keuntungan berlangganan kumparanPLUS
check
Ribuan konten eksklusif dari kreator terbaik
check
Bebas iklan mengganggu
check
Berlangganan ke newsletters kumparanPLUS
check
Gratis akses ke event spesial kumparan
check
Bebas akses di web dan aplikasi
Kendala berlangganan hubungi [email protected] atau whatsapp +6281295655814
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten