Dampak Keberadaan Industri Kelapa Sawit terhadap Masyarakat Sekitar

Erik Aditya
Penulis adalah seorang mahasiswa prodi Pembangunan Sosial di Universitas Mulawarman.
Konten dari Pengguna
13 September 2021 14:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Erik Aditya tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi : foto industri kelapa sawit.  freepik.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi : foto industri kelapa sawit. freepik.com
ADVERTISEMENT
Potensi pada sektor perkebunan di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) sangat menjanjikan. Masih banyaknya lahan yang bisa dikembangkan memberikan peluang untuk berinvestasi. Salah satu perusahaan perkebunan kelapa sawit yang ada di Kabupaten Penajam Paser Utara ialah PT Gawi Makmur Kalimantan. Kali ini, kami akan membahas dampak hadirnya industri terhadap sosial ekonomi masyarakat di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU). Mari kita simak!
ADVERTISEMENT
Berbicara tentang wilayah Penajam Paser Utara. Wilayah ini nyatanya mempunyai Sumber Daya Alamnya yang cukup banyak dan beragam. Dalam hal ini, komoditas kelapa sawit menjadi tanaman perkebunan utama di Penajam Paser Utara yang berpotensi untuk meningkatkan pendapatan mereka serta kesejahteraan masyarakat sekitar.
Ada tujuh perusahaan besar kelapa sawit yang juga menyerap tenaga kerja lokal. Pada tahun 2017, tanaman perkebunan terluas di Kabupaten Penajam Paser Utara adalah kelapa sawit dengan luas areal perkebunanya sebesar 49.714,7 ha.
PT Gawi Makmur Kalimantan adalah salah satu contoh perusahaan yang bergerak di industri perkebunan kelapa sawit. Perusahaan ini menyediakan berbagai macam produk yang sumber bahan bakunya berasal dari pohon kelapa sawit, yaitu minyak goreng, lemak khusus, dan lemak reroti.
ADVERTISEMENT
Keberadaan PT Gawi Makmur Kalimantan di Penajam Paser Utara (PPU) sebagai bagian dari berkembangnya industrialisasi tentu memberikan dampak bagi kehidupan sosial – ekonomi masyarakat sekitar.
Di samping adanya dampak tersebut PT. Gawi Makmur Kalimantan juga berkomitmen untuk melaksanakan program - program seperti pembagian fasilitas pendidikan dan kesehatan kepada sekolah dan posyandu, pemberian pinjaman modal bagi UKM, penyuluhan kesehatan, pengembangan sarana olahraga, sarana ibadah, maupun sarana pendidikan yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat.
“Untuk keluarga saya memberikan pengaruh, terutama dibidang ekonomi karena bapak saya kebetulan pemilik kebun sawit, saat panen tiba akan dijual ke pabrik untuk mengelola kelapa sawit tersebut. Karena sebagian besar penghasilan didapat dari penjualan kelapa sawit ke pabrik” (13/10/21) Ujar Fatina (selaku masyarakat Penajam Paser Utara).
ADVERTISEMENT
Rizky yang juga masyarakat Penajam Paser Utara mengatakan, keadaan sawit sedang stabil. Sehingga harga jual pun menjadi naik. Dari dampak negatifnya sendiri adalah selama ada pabrik kondisi udara menjadi tercemar akibat limbah sawit. Bau limbah dapat tercium dari jarak 4-5 km. Kegiatan gotong royong pun sudah hampir tidak ada dan sangat susah untuk di temukan kembali.
Hadirnya pabrik sawit sedikit banyak membantu perekonomian suatu keluarga yang menggantungkan penghasilannya dari kelapa sawit serta memberikan kesempatan kerja bagi masyarakat. Tidak dapat dipungkiri, terbukanya lapangan kerja membuat masyarakat memilih beralih profesi menjadi seorang pekerja industri.
Namun, hal tersebut juga mengakibatkan kurangnya intensitas kegiatan kerja bakti karena bertentangan dengan jadwal sif kerja mereka. Selain itu, memicu munculnya potensi konflik antara masyarakat dan industri. Misalnya seperti masalah tumpang tindih lahan dan pencemaran lingkungan.
ADVERTISEMENT
Dapat disimpulkan bahwa keberadaan pabrik sawit selain memberikan dampak positif juga terdapat dampak negatif. Dampak yang mendukung perubahan kearah yang positif bagi masyarakat harus terus dikembangkan. Sedangkan dampak negatif yang ada harus dapat diminimalisir serta dihindari.
Oleh karena itu, perlu adanya upaya untuk meminimalisir dampak negatif yang terjadi. Pihak perusahaan harus senantiasa memonitoring dan mengevaluasi setiap kegiatannya, sehingga dapat terwujud pengelolaan sumber daya yang berkelanjutan dan meningkatnya kesejahteraan masyarakat sekitar.
Penulis : Siti Hajar, Nadia Nurmawati dan Erik Aditya Ananta