APERSEPSI PART I

Konten dari Pengguna
24 Juli 2017 14:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari ervan jaya tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
APERSEPSI PART I
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Salah satu penunjang keberhasilan guru dalam pembelajaran yaitu dengan adanya Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Apa saja yang menjadi komponen dalam RPP tersebut? Sudah Guru menegerti setiap komponen tersebut? Tidak sedikit guru membuat RPP hanya dengan mencopy-paste (Copas) dari dunia maya tanpa melakukan inovasi dan salah satu bagian yang menjadi hal yang rumit untuk memulai pembelajaran dengan APERSEPSI. William James dalam Chatib (2011:80) menyimpulkan bahwa ternyata pemahaman apersepsi masih sangat kurang dikuasai oleh guru dan banyak yang beranggapan jika panguasaan apesepsi hanya berpengaruh “kecil” terhadap proses belajar-mengajar. Jika demikian apa yang menjadi alasan sehingga muncul pernytaan tersebut? Apakah guru sudah mengerti apa yang dimaksud dengan APERSEPSI? Jangan-jangan kita sebagai Guru belum mengerti benar dengan konsep APERSEPSI.
ADVERTISEMENT
Johan F. Herbart, orang pertama yang mengenalkan istilah Teori Apersepsi , membagi landasan filosofis apersepsi dalam tiga tahap pembelajaran, yaitu: (a) penerimaan ransangan, yang lebih menitikberatkan pada kualitas informasi dan stimulus khusus yang harus ada pada proses pembelajaran, (b) ingatan, yang menhasilkan kembali apa yang diketahui sebagai bahan pemebentukkonsep-konsep pemebelajaran berikutnya, (c) pemahaman, yaitu hasil pemikiran konsep dan generalisai dari informasi yang sudah diterima oleh otak.
Sementara Munif Chatip (2011:86) melihat hal yang menjadi bagian dari persepsi dalam konsep Quatum Teaching bernama TANDUR yaitu Tumbuhkan, Alami, Namai, Demonstrasikan, Ulangi, dan Rayakan. Tumbuhkan merupakan aktivitas yang melibatkan siswa. Guru ikut serta dalam jalinan proses belajar untuk saling memahami dan mmemuaskan siswa dengan konsep AMBAK( Apa Manfaatnya Bagiku). Hal yang didapatakan dari AMBAK: (a) dapat belajar bagaimana membuat diri kita termotivasi untuk mencapai tujuan yan telah ditetapkan, (b) mengetahui langkah-langkah untuk menumbuhkan minat dalam segala sesuatu, (c) mengethui seluk beluk belajar aktif, (d) meningkatakan kualitas hidup kita. Alami dalah aktivitas memberikan pengalaman kepada siswa dengan memanfaatnkan hasrat alami otak untuk menjelajah. Dengan adanya pengalaman. Informasi yang abstrak akan menjadi konret. Namai adalah aktivitas penamaan yang memuaskan hasrat alamiah otak untuk memberikan identitas, menguutkan, dan mendefinisikan.
ADVERTISEMENT
Kerangka Quatum Teaching pada bagian awal tersebut adalah bagian dari apersepsi sedangkan bagian lainnya (Demonstrasikan, Ulangi, Rayakan) masuk dalam wilayah strategi mengajar. Jika disipulkan bahwa apersepsi merupakan langkah awal dalam pembejaran yang dapat merangsan g daya nalar siswa dan merupakan langkah dalam menjadikan siswa sudah dalam keadan siap untuk menerima pelajaran selanjutnya. Sehingga dengan mengetahui konsep apersepsi tersebut bisa menjadikan kita sebagai seorang guru bisa membuat apersepsi disetiap proses pembelajaran.
“Menit-menit pertama dalam prsoses balajar adalah waktu yang terpenting untuk satu jam pembelajaran berikutnya” (Munif Chatib, pengarang buku “gurunya manusia”)