Ekonomi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Dimasa Pandemi Covid-19

Etus Umbu Tauwa Padanga
Halo Salam kenal semuanya Perkenalkan Saya Etus Umbu T. Padanga, saat ini adalah Mahasiswa Program Ilmu Ekonomi, Fakutas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Kristen Satya Wacana - Salatiga, Provinsi Jawa Tengah. Terimakasih Salam Literasi!!
Konten dari Pengguna
21 Oktober 2020 19:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Etus Umbu Tauwa Padanga tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Ekbis.Sindonews.com
Pandemi covid-19 yang telah terjadi secara global dan tidak terkecuali negara kita Indonesia. Tentu saja dengan adanya pandemi berdampak terhadap berbagai sektor terutama pada sektor ekonomi. Di Indonesia sendiri, hal ini pastinya memberikan dampak yang cukup signifikan seperti sektor ekonomi pariwisata dan ekonomi kreatif, sektor perdagangan, industri termasuk Pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah.
ADVERTISEMENT
Terlebih khusus dalam sektor ekonomi pariwisata dan ekonomi kreatif. Adanya wabah pandemi covid-19 ini, memberikan dampak yang sangat luas, mulai dari Hotel yang jarang dikunjungi, akomodasi yang ditutup sementara, mall retail yang omsetnya menurun, destinansi ditutup untuk sementara waktu, cafe dan tempat makan ditutup sementara.
Berdasarkan dari pemaparan dari Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Hariyadi Sukamdani. Ia memaparkan dampak pandemi pandemi Covid-19 terhadap sektor perhotelan, restoran hingga sektor lainnya yang terkait pariwisata. Jika dikalkulasikan menjadi total kerugian yang dialami sektor pariwisata mencapai Rp 85,7 triliun.
Maka jika dirincikan kerugiannya untuk sektor hotel itu adalah Rp 30 triliun, dan restoran itu Rp 40 triliun hingga April yang lalu, maskapai penerbangan Rp. 11,7 triliun untuk tour operator itu Rp 4 triliun ucap Hariyadi Selasa 13 Juli 2020.
ADVERTISEMENT
Sektor ekonomi pariwisata dan ekonomi kreatif Tanah Air yang cukup dalam dirasakan oleh sejumlah provinsi yang mengandalkan sektor pariwisata sebagai sumber utama dalam roda pertumbuhan ekonomi seperti Bali, Kepulauan Riau, dan Jawa Barat.
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) tingkat pertumbuhan Bali pada kuartal II/2020 anjlok sebesar 10,98 persen secara Year on year (YoY), Kepulauan Riau turun 6,66 persen YoY, dan Jawa Barat merosot 5,98 persen YoY dan sedangan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal ke II tahun 2020 terkontraksi -5,32 persen atau yang paling terendah sejak tahun 1999 yakni -7,91 persen.
Dari 13 jenis usaha pariwisata setidaknya ada 13 juta pekerja teramcam lansung dengan adanya pandemi ini. Dengan potensi kehilangan pekerjaan 6 juta hingga akhir tahun 2020 di mana ada yang di-PHK, dirumahkan, atau usaha mandirinya bangkrut. Ucap Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko Tribunnews.
ADVERTISEMENT
Lalu pertanyaan apakah ekonomi pariwisata dan ekonomi kreatif bertahan dimasa pandemi covid-19 atau tidak betahan?
Berdasarkan data-data diatas, maka kita dapat memberi kesimpulan bahwa ekonomi pariwisata dan ekonomi kreatif dimasa pandemi covid-19 ini Tidak bertahan. Karena akibat pandemi ini sektor ekonomi pariwisata dan ekonomi kreatif mengalami kerugian mencapai sebesar Rp 85,7 triliun yang terdiri dari sektor perhotelan, penerbangan, dan tingkat kunjungan dari wisata.
Selain itu juga, beberapa daerah yang mengandalkana sektor pariwisata dan ekonomi pariwasata mengalami penurunan pertumbuhan ekonomi secara signifikan seperti Bali, Kepulauan Riau, dan Jawa Barat.