Generasi Milenial sebagai Agent of Development

Etus Umbu Tauwa Padanga
Halo Salam kenal semuanya Perkenalkan Saya Etus Umbu T. Padanga, saat ini adalah Mahasiswa Program Ilmu Ekonomi, Fakutas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Kristen Satya Wacana - Salatiga, Provinsi Jawa Tengah. Terimakasih Salam Literasi!!
Konten dari Pengguna
1 Maret 2021 12:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Etus Umbu Tauwa Padanga tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Akhir-akhir ini generasi muda banyak dibicarakan di negara kita, baik tataran regional maupun internasional. Generai muda ini kerap disebut sebagai generasi milenial.
ADVERTISEMENT
Istilah milenial pertama kali dicetuskan oleh William Strauss dan Neil dalam bukunya yang berjudul Millennials Rising: The Next Great Generation pada tahun 2000. Generasi Milenial ini, sering disebut juga dengan generasi Z dengan beberapa ciri yakni; suka dengan kebebasan, senang melakukan personalisasi, mengandalkan kecepatan informasi yang instan, suka belajar dan bekerja dengan lingkungan inovatif, aktif berkolaborasi dan hyper technology Tapscott (2008).
Generasi ini memiliki ciri dan karakter yang khas serta berbeda dibanding dengan generasi sebelumnya. Generasi milenial lahir antara tahun 1980-2000-an, dan bisa dikatakan bahwa mereka adalah pemuda yang saat ini berusia 17-37 tahun. Dari usia mereka yang sangat muda tersebut, maka kedepannya mereka akan memegang peran penting dalam kurun waktu 10 tahun ke depan. Berdasarkan data BPS tahun 2018, saat ini terdapat 50% penduduk adalah usia produktif dan berasal dari generasi milenial dan akan mencapai angka 70 % dari jumblah penduduk usia produktif pada tahun 2020 hingga 2030.
ADVERTISEMENT
Menurut penelitian Pew Research Center (2010), generasi milenial tidak dapat dilepaskan dari penggunaan teknologi khususnya internet. Karena sudah menjadi kebutuhan pokok bagfi generasi ini dan hampir semua dari mereka memiliki media sosial. Oleh karena itu, generasi milenial dapat kita katakan bahwa mereka adalah generasi yang hidup dengan teknologi komunikasi dalam setiap aktivitas hidupnya.
Pembangunan
Pembangunan merupakan upaya yang terus menerus dilakukan dengan tujuan menempatkan manusia pada posisi dan perannya secara wajar. Manusia sebagai subjek dan objek pembangunan untuk mampu mengembangkan dan memberdayakan dirinya sehingga berhubungan dengan serasi dan dinamis, sedangkan keluar dapat menciptakan keseimbangan Agus Suryono (2001).
Sedangkan Menurut Sundrian munawar Haryono (2002), pembangunan adalah suatu konsep perubahan sosial yang berlangsung terus menerus menuju kearah perkembangan kemajuan. Sehingga diperlukannya masukan-masukan yang menyeluruh dan berkesimbungan serta usaha yang dilakukan oleh pemerintah dengan dukungan masyarakat untuk mencapai tujuan dari negara.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, pembangunan dapat diartikan suatu usaha perubahan untuk menuju keadaan yang lebih baik berdasarkan pada norma-norma tertentu dengan mengoptimalkan perencanaan pemberdayagunaan potensi alam, manusia dan sosial budaya dengan baik maka inilah yang disebut dengan pembangunan.
Milenial Sebagai Agent
Generasi milenial atau yang sering dengan generasi Z dalam pembangunan bangsa memiliki peran yang sangat penting karena mereka merupakan pemimpin-pemimpin masa depan bagi bangsa dan Negara ini. Karena generasi melenial sangat diyakini memiliki ide-ide segar, pemikiran yang kreatif dan inovatif. Dengan hal tersebut, generasi ini dapat mendorong terjadinya tranformasi atau perubahan pembangunan yang lebih baik melalui efektivitas, efisiensi, perbaikan serta pergembangan-pengembangan hal baru lainya.
Milenial sebagai Agent Of Development
ADVERTISEMENT
Generasi Milenial sebagai agent of develompent atau agent dalam pembagunan. Sebagai generasi milenial atau pemuda Indonesia pastinya memiliki peran dan tanggung jawab dalam upaya melancarkan berbagai macam pembangunan di berbagai macam sektor seperti ; sektor ekonomi, politik, sosial, pendidikan, budaya dan lainya baik dari tingkat pembagunan lokal hingga nasional bahkan hingga tataran internasional.
Pertanyaannya mengapa Generasi Milenial (Pemuda dan Pemudi Indonesia) memiliki peran penting dalam agent perubahan? Karena sebagai milenial (Pemuda-Pemudi Indonesia) wajib menjaga eksistensi bangsa Indonesia dari di mata dunia dan juga selalu memberikan yang terbaik pada Bangsa dan Negara. Sebagai contoh generasi milenial yang mengeluti bidang kebudayaan yang ada di Indonesia, dimana budaya tersebut terperkenalkan pada dunia internasional serta beberapa lainya.
ADVERTISEMENT
Pembangunan (development) bukan saja sebatas dengan melihat adanya pembangunan fisik maupun non fisik baik dari tingkat daerah-daerah hingga nasional, akan tetapi lebih jauh dari itu. Pembangunan yang dimaksud adalah bagaimana mengembangkan serta memaksimalkan potensi-potensi generasi milenial lainya. Sehingga dalam upaya mengembangkan potensi dan produktifitas yang ada pada diri generasi milenial ini dapat di kembangkan secara bersama-sama guna mecapai pembangunan bangsa Indonesia dari saat ini hingga masa yang akan datang.
Milenial Sebagai Agent Of Change
Selain sebagai agent Of development Generasi milenial juga merupakan agent of change atau agen perubahan. Milenial (Pemuda) saat ini dan terdahulu telah memiliki peranan yang sangat penting untuk menjadi pelopor perubahan-perubahan baik dari tingkat lokal hingga tingkat nasional dengan harapan. Dengan adanya perubahan ini, dapat memberikan hal yag lebih positif yakni dari hal yang buruk menjadi hal yang lebih baik lagi dari waktu kewaktu.
ADVERTISEMENT
Maka sebagai generasi milenial sebagai penerus bangsa kedepannya setidaknya harus memiliki lima (5) karakter yakni: Pertama , Memiliki visi yang jernih. Sebagai pemimpin masa depan harus memiliki target dan goal yang jelas sehingga program kerja dapat disusun dengan baik dan dengan tahapan yang berkesinambungan karena arah yang dituju jelas serta mampu menjelaskan ide dan konsep yang ada dalam pemikiran secara jernih kepada sesama dan terutama kepada anggota tim kerjanya. Kedua, Memiliki kegigihan untuk mencapat target dan goal. Ketiga, bersikap kritis dan analitis. Seorang pemimipin yang baik harus memiliki daya nalar yang tinggi dengan menggunakan akal yang sehat. Sebelum bertindak harus lebih dulu memahami substansinya. Keempat, mempunyai sifat visioner, mampu memberikan contoh dan bukan hanya memberikan instruksi dan Kelima, Membangun hubungan dan kepercayaan yang kuat dengan orang-orang disekitarnya . Dengan ke-lima karakter diatas maka dapat kita pastikan generasi milenial yang dikenal dengan generasi yang tidak lepas dari teknologi dapat memberikan kontribusi kongkrit pada pembangunan nasional.
ADVERTISEMENT
Generasi Milenial yang merupakan generasi mudah bangsa ini, yang dikenal dengan generasi yang melek akan teknologi maka sangat penting untuk memahami perannya sebagai agent of development dan agent of change dalam mengupayakan pembangunan dari lokal hingga nasional, yang bukan saja secara fisik dan non fisik tetapi juga sumber daya milenial itu sendiri, serta didukung dengan karakter visi yang jernih, kegigihan untuk mencapat target dan goal, bersikap kritis dan analitis, visioner, dan hubungan dan kepercayaan yang kuat sesamanya.
Daftar Pustaka
Lalo, Kalfaris. 2019. Menciptakan Generasi Milenial Berkarakter Dengan Menyonsong Era Globalisasi
Wahyudin, Yudi. 2020. Role Millenial Youth in Support Regional Develoment
Badan Pusat Statistik. 2018. Statistik Gender Tematik: Profil Generasi Milenial Indonesia
ADVERTISEMENT
Tulung, M. J, Syadid. A, Janis. S, dan Kalampung. O. Yan. 2019. Generasi Milenial; Depok: PT.RajaGrafindo Persada