news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Milenial Perlu Hidupi Semangat Sumpah Pemuda

Etus Umbu Tauwa Padanga
Halo Salam kenal semuanya Perkenalkan Saya Etus Umbu T. Padanga, saat ini adalah Mahasiswa Program Ilmu Ekonomi, Fakutas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Kristen Satya Wacana - Salatiga, Provinsi Jawa Tengah. Terimakasih Salam Literasi!!
Konten dari Pengguna
30 Oktober 2020 12:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Etus Umbu Tauwa Padanga tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Milenial Perlu Hidupi Semangat Sumpah Pemuda
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Tepat pada tanggal 28 Oktober 1928 sumpah pemuda di ikrarkan sebagai bentuk perlawanan terhadap kolonialisme Belanda sekaligus roh semangat perjuangan untuk mencapai kemerdekaan Indonesia.
ADVERTISEMENT
Namun masa ini, musuh kita bukan lagi penjajah dari kolonial Belanda, dan pula bukan untuk merebut kemerdekaan Indonesia. Akan tetapi musuh kita adalah internal Bangsa Indonesia sendiri yang semakin tak terlihat wujudnya.
Perkataan sang Proklamator Bung Karno “Perjuanganku Lebih Mudah karena mengusir penjajah, tetapi perjuanganmu lebih sulit karena melawan Bangsamu sendiri” kini kian terlihat.
Di era revolusi 4.0 saat ini, teknologi berkembang sangat pesat memberikan tantangan tersendiri bagi pemuda untuk merawat semangat sumpah pemuda.
Pemuda yang dulu berteriak untuk merebuk kemerdekaan, namun kini pemuda sibuk berteriak dengan kesenangannya.
Pemuda yang dulu berjuang dengan darah bersenjatakan bambu runcing untuk melawan penjajah, namun kini banyak pemuda yang berjuang dengan “virtual” demi sebuah like dan koment semata.
ADVERTISEMENT
Generasi milenial yang erat dengan kemajuan teknologi seharusnya memiliki peluang potensi yang besar menjadi agen revolusi Bangsa.
Namun dengan adanya kemudahan teknologi ini, malah memberikan dampak negatif karena semangatnya kepemudaan yang seharusnya membara dalam jiwa kini ikut tergerus dampak dari teknologi.
Semangat juang sumpah pemuda yang menyatukan para pemuda di masing-masing daerah bisa kita jadikan panutan atau teladan bagi generasi milenial, dengan demikian kita dapat mendalami potensi-potensi daerah sehingga milenial dapat berkontribusi bagi daerah masing-masing atau daerah ia berada yang pada akhirnya akan memberikan dampak pada bagsa kita tercinta Indonesia.
Dengan meningkatnya interaksi sosial di dunia maya di bandingkan interaksi sosial nyata sangat mengkhawatirkan pada generasi milenial akan menjadi apatis dan kehilangan kepekaan pada kondisi sosial masyarakat di mana ia berada. Hal ini menjadi salah satu tantangan tersendiri bagi generasi milenial dari pandangan sosial budaya (Social Cultural).
ADVERTISEMENT
Dari segi politik, generasi milenial mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam menentukan wakil-wakil rakyat beberapa tahun kedepan. Selain itu milenial dengan kemudahannya dalam mengakses informasi ia dapat selalu mendapatkan informasi terbaru guna meningkatkan wawasan politiknya.
Namun disisi lain, generasi ini juga perlu memverifikasi kebenaran dari informasi tersebut sehingga tidak mudah terpengaruh dengan berita-berita hoax yang justru memprovokasi antara kubuh satu dengah kubuh lainya.
Oleh karena itu, generasi milenial perlu mengimbangi atau meningkatkan tingkat litarisnya guna mendapat perspektif dalam membangun cara berfikir serta dapat mengolah informasi yang ia terimah.
Selain itu generasi milenial juga perlu sadar akan kekurangan-kekurangan dalam diri yang harus diperbaiki dan potensi yang ada dalam dirinya perlu di tumbuh kembangan. Dan juga meningkatkan kesadaran bahwa banyak pemuda lainya yang memiliki potensi yang tidak kalah hebat dari dirinya dengan demikian maka akan membangun diri untuk bertindak untuk menjadi yang terbaik.
ADVERTISEMENT
Dengan berbagai macam tantangan dan halangan di era revolusi 4.0 ini, generasi milenial tetap harus menjaga semangat sumpah pemuda sebagai roh dan semangat perjuangan yang pernah di ikrarkan oleh pemuda-pemudi Indonesia pada tanggal 28 Oktober 1928 yang mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia, berbangsa satu, Bangsa Indonesia dan menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia. Selamat merayakan hari sumpa pemuda 28 Oktober 2020.
“Berikan Aku 10 Pemuda, Maka Akan Kuguncangkan Dunia”
[Ir. Soekarno]