Warga Binaan di Nusakambangan Terima Sosialisasi dan Penguatan dari Kepala BPIP

Rezana Agustyan
Public Relations at Lapas Kelas IIA Besi Nusakambangan
Konten dari Pengguna
28 Maret 2024 11:24 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rezana Agustyan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
dok. humas kanwil jateng
zoom-in-whitePerbesar
dok. humas kanwil jateng
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
CILACAP – INFO_PAS. Dalam kunjungan kerja ke Pulau Nusakambangan di momen Bulan Ramadhan, Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) bersama Kanwil Kemenkumham Jawa Tengah memberikan penguatan nilai – nilai Pancasila pada Warga Binaan di Lapas Medium Security Permisan, (27/03).
ADVERTISEMENT
Melalui kegiatan Sosialisasi Penguatan Pembinaan Ideologi Pancasila kepada Warga Binaan Pemasyarakatan di Lingkungan Lembaga Permasyarakatan Nusakambangan, Kepala BPIP Yudian Wahyudi menyampaikan terkait falsafah Pancasila.
"Mengapa harus patuh kepada Pancasila? Karena Revolusi yang menang itu yang memimpin. Pancasila mendapatkan pengakuan internasional," ujarnya.
Dalam paparannya, Kepala BPIP RI menekankan tentang pentingnya menjaga keutuhan ideologi Pancasila di tengah dinamika masyarakat yang semakin kompleks.
"Kita harus bersyukur karena tinggal di negara Pancasila yaitu Indonesia dengan kekayaan alamnya dan keberagamannya," tegas Yudian.
Senada dengan hal itu, Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Jawa Tengah Tejo Harwanto mengungkapkan ideologi Pancasila sangat penting untuk pembentukan karakter WBP.
"Dalam sistem Pemasyarakatan ada dua jenis pembinaan, yakni pembinaan kepribadian dan kemandirian. Dalam pembinaan kepribadian, ideoligi Pancasila sangat penting karena akan mengubah karakter seseorang dan ini merupakan salah satu instrumen penilaian tingkat risiko WBP," jelas Tejo.
ADVERTISEMENT
Usai memberikan penguatan, Kepala BPIP berkesempatan meresmikan Perpustakaan Pancasila Lapas Permisan ditandai dengan penandatanganan prasasti.
Perpustakaan Pancasila itu bisa dijadikan berbagai riset, peningkatan budaya literasi, sehingga mampu mengubah pribadi dan mencegah terjadinya penanggulangan kriminal.