Waspada DBD Merajalela, Mahasiswi Undip Galakkan 3M Plus dan Membagikan Abate

Fadhila Syafa Nur Haniffah
Mahasiswi S1 Biologi, Universitas Diponegoro
Konten dari Pengguna
11 Agustus 2022 18:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Fadhila Syafa Nur Haniffah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Cepoko, Semarang (11/08/2022) Demam berdarah adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus yang ditularkan ke manusia melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi. Jenis nyamuk penyebab demam berdarah adalah Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Biasanya, nyamuk Aedes aegypti aktif di pagi hari dan sore hari. Nyamuk ini menyerang anak-anak dibawah 15 tahun tetapi bisa juga menyerang pada orang dewasa. Ketika nyamuk ini menggigit seseorang, orang tersebut dapat terinfeksi virus dengue dan menderita demam berdarah. Kemudian, virus dengue masuk ke aliran darah manusia melalui gigitan nyamuk tersebut.
Fadhila Syafa Nur Haniffah, seorang mahasiswi Universitas Diponegoro menempelkan poster demam berdarah di tempat umum. (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Berdasarkan survei yang telah dilakukan, diketahui bahwa pada rw 1 Kelurahan Cepoko terdapat beberapa kasus demam berdarah. Pada bulan Juli 2022 terdapat dua kasus yang terjangkit DBD Sedangkan pada bulan Agustus ini terdapat tiga kasus DBD. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dari itu mahasiswi KKN Tim II Undip melakukan program kerja penyuluhan demam berdarah dengan membagikan leaflet di setiap rumah warga, menempelkan poster di tempat umum dan membagikan abate.
Fadhila Syafa Nur Haniffah membagikan leaflet serta menjelaskan tentang apa itu DBD, bagaimana tandanya dan juga cara pencegahan DBD. (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Demam berdarah dapat ditandai dengan gejala yang berupa demam tinggi, sakit kepala, nyeri sendi, otot, mual dan muntah. Adapun demam berdarah ini dapat dicegah dengan melakukan 3M plus yaitu menguras atau membersihkan tempat yang sering dijadikan tempat penampungan air seperti bak mandi, ember air, tempat penampungan air minum, dan lain-lain. Kemudian, menutup rapat tempat-tempat penampungan air seperti drum, kendi, toren air, dan lain-lain. Lalu memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang mempunyai potensi untuk dijadikan tempat perkembangbiakan nyamuk. Sedangkan plus-nya adalah mencegah gigitan dan perkembangan nyamuk yaitu dengan menaburkan bubuk larvasida atau abate pada tempat penampungan air yang sulit dibersihkan. Perlu diketahui lebih lanjut, manfaat abate adalah untuk membasmi penyakit demam berdarah dengan cara mengendalikan vektornya. Kandungan kimia yang terdapat di dalam serbuk abate yaitu temephos yang memiliki kegunaan dapat membunuh jentik nyamuk sebelum dewasa dan menyebarkan penyakit demam berdarah. Hal ini dapat menurunkan jumlah vektor DBD dan menurunkan angka kejadian DBD.
ADVERTISEMENT