Video: Cerita Mencekam Saksi Mata Penyanderaan Trebes, Prancis

24 Maret 2018 7:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penyanderaan di Trebes, Prancis. (Foto: LA VIE A TREBES/via REUTERS)
zoom-in-whitePerbesar
Penyanderaan di Trebes, Prancis. (Foto: LA VIE A TREBES/via REUTERS)
ADVERTISEMENT
Sebanyak 16 orang terluka akibat aksi teror yang dilakukan seorang simpatisan ISIS asal Maroko bernama Redouane Lakdim (26) di Kota Trebes, Prancis, pada Jumat (23/3) pukul 11.15 waktu setempat. Teror yang terjadi di Supermarket U itu juga turut mengakibatkan 3 orang tewas.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari AFP, salah seorang saksi mata Christian Guibbert, menceritakan kondisi mencekam di dalam Supermarket U saat terjadi aksi penyanderaan. Para sandera bersembunyi di dalam ruang penyimpanan dingin saat Lakdim datang menyerang dengan menggunakan pistol dan pisau.
Ada juga beberapa pengunjung lainnya yang bergegas lari melalui lorong-lorong di Supermarket U dan kemudian berhasil kabur melalui pintu darurat.
Sementara itu dikutip Reuters, para pejabat Prancis mengapresiasi keberanian seorang anggota polisi Letnan Kolonel Gendarmerie atas usahanya menyelamatkan para sandera yang ditahan oleh Lakdim. Gendarmerie terluka parah saat hendak menyelamatkan sandera.
Presiden Prancis Emmanuel Marcon mengatakan, Gendarmerie terkena tembakan dari Lakdim saat menerobos masuk kedalam Supermarket U. Berkat pengorbanan yang dilakukan oleh Gendarmerie, unit komando berhasil menyerbu gedung dan langsung menembak mati Lakdim.
ADVERTISEMENT
"Dia menyelamatkan nyawa sandera. Dia juga berjuang untuk hidupnya," kata Emmanuel Macron dalam sebuah pidato kepada bangsanya, Jumat (23/3) waktu setempat.
Menteri Dalam Negeri Gerard Collomb, menyebutkan saat ini kondisi Gendarmerie masih dalam keadaan kritis. Ia masih dirawat di rumah sakit setempat dan berjuang diantara hidup dan mati.
"Saya ingin memuji keberanian dari letnan kolonel yang berhasil menyelamatkan sandera dan sekarang sedang dalam kondisi terluka parah," ucap Collomb.
Lakdim akhirnya berhasil ditembak mati setelah 3 jam dikepung polisi. Ia sempat berteriak takbir "Allahu Akbar" sebelum memulai aksinya. Ia juga diketahui sudah sejak lama berada dalam daftar pencarian orang yang dicurigai sebagai ekstrimis Islam.