Rusli membeli banyak lahan dengan harga murah di Poso dan menanam kakao, mengganti batang-batang cengkih yang telah ditebang dan dibakar penuh dendam oleh para pemilik sebelumnya. Tidak ada yang berpikir seperti Rusli. Kebanyakan tetangganya memilih merantau ke Malaysia dan bekerja di kebun sawit, sebagian ke Kalimantan menggarap empang atau berjualan sarung sutera. Keputusan Rusli membuatnya kaya-raya.
“Jangan bekerja seorang diri,” kata Rusli kepada orang-orang setiap kali dia pulang kampung, tepatnya setelah panen pertama kebun kakaonya berhasil.
“Fisikmu memang bekerja,” katanya lagi, “tetapi ada dirimu yang lain, yang perlu ikut membantu: ruhmu.”
Lanjut membaca konten eksklusif ini dengan berlangganan
Keuntungan berlangganan kumparanPLUS
Ribuan konten eksklusif dari kreator terbaik
Bebas iklan mengganggu
Berlangganan ke newsletters kumparanPLUS
Gratis akses ke event spesial kumparan
Bebas akses di web dan aplikasi
Kendala berlangganan hubungi [email protected] atau whatsapp +6281295655814