Kota Sunyi di Saudi

Faiz nug
belajar menulis
Konten dari Pengguna
26 November 2020 19:53 WIB
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Faiz nug tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Arab Saudi telah berbenah. Persiapannya juga tidak main-main. Sang Putra Mahkota telah mendesain suatu Visi Saudi 2030. Sebuah cita-cita untuk mendesain negara petrodollar tersebut menjadi negara maju yang tidak lagi menggantungkan dirinya pada industri minyak.
ADVERTISEMENT
Otoritas Hiburan Arab Saudi pada bulan Februari 2020 telah merencanakan investasi sebesar $64 miliar di industri hiburan selama 10 tahun ke depan. Hal tersebut termasuk pembukaan jaringan bioskop di negara tersebut yang selama puluhan tahun telah dilarang. Kini, apabila anda berkeliling ke Jeddah, di beberapa mall, anda dapat menonton film favorit Anda.
Salah satu pilar pertumbuhan ekonomi penting yaitu sektor pariwisata. Saudi bahkan menargetkan pembukaan 1,2 juta lapangan kerja baru di sektor tersebut. Tentunya, Makkah-Madinah tetap menjadi tujuan utama Ibadah dan pariwisata yang membawa keberkahan dan keuntungan yang sangat besar.
Selain itu, Saudi mencoba menawarkan pariwisata baru yang berlatar belakang sejarah. Madain Saleh merupakan salah satu dari situs tersebut. Kami beruntung berkesempatan berkunjung ke tempat tersebut. Istilah Madain Saleh secara bahasa berarti kota Saleh. Sebelumnya lebih dikenal sebagai hegra atau tempat berbatu. Terletak 450 km dari kota Madinah (4 jam perjalanan darat). Situs ini sebagian besar merupakan peninggalan kerajaan Nabatea pada abad pertama Masehi. UNESCO memasukkan Madain Saleh sebagai situs warisan dunia di Arab Saudi pada tahun 2008.
dokumen pribadi
dokumen pribadi
Sumber literatur kitab suci al-Quran menceritakan kisah kaum tsamud yang menghuni wilayah Madain Saleh pada masa Nabi Saleh. Mereka dikenal sangat ahli membangun rumah dari gunung batu dan menyembah berhala. Diceritakan bahwa mereka melanggar Seruan Nabi Saleh untuk tidak menyakiti unta Nabi Saleh dengan membunuh unta tersebut. Selanjutnya, kaum tersebut mengalami sambaran petir dan musnah sebagai hukuman dari Tuhan.
ADVERTISEMENT
Untuk dapat menelusuri tempat tersebut, kita akan dipandu oleh seorang guide dengan busana thab (pakaian khas Saudi) yang akan menemani kita dan menjelaskan beberapa situs tersebut. Tempat tersebut sangat luas dan mempertimbangkan kondisi yang sangat terbuka dan panas, hendaknya kita memilih waktu yang tidak terlalu siang.
dokumen pribadi
Madain Saleh sebenarnya merupakan kota terbesar kedua Nabatean setelah Petra. Menelusuri jejak sejarah berupa makam dan bangunan kuno selalu menimbulkan kesan tersendiri. Apabila kita mengunjungi situs Borobudur maupun prambanan di waktu sepi, kita merasakan kesan yang sama. Ada kesan agung dan luhur.
Pun, ketika kita berdiam memandangi bangunan di Madain Saleh, dengan pengunjung yang tidak terlalu banyak. Kesan sunyi dan sepi sangat terasa. Membayangkan kita berdiri di situs tempat kaum Tsamud musnah dalam sekejap.
dokumen pribadi
Bagaimanapun Juga, Madain Saleh merupakan situs yang menarik. Beberapa media menyebutnya sebagai hidden city dari Arab Saudi. Kini, dengan adanya Visi Saudi 2030, Pemerintah Saudi kembali menggarap situs tersebut dan tidak main-main menggelontorkan dana yang cukup besar untuk menarik wisatawan dari seluruh dunia. Bukan tidak mungkin, mengingat tempatnya yang cukup menarik, beberapa sineas dunia akan membuat film science-fiction di kota tersembunyi tersebut.
ADVERTISEMENT