Klay Thompson, The True Warrior

Fajar Widi
Mantan wartawan yang jatuh cinta pada bisnis/ marketing. Pernah viral di internet karena mahar nikah 1 Bitcoin.
Konten dari Pengguna
14 Juni 2019 14:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Fajar Widi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Klay Thompson. Foto: Kyle Terada-USA TODAY Sports
zoom-in-whitePerbesar
Klay Thompson. Foto: Kyle Terada-USA TODAY Sports
ADVERTISEMENT
Selamat, Raptors. Sebagai die-hard fans Golden State Warrior (GSW), kiranya saya perlu menulis hal ini.
ADVERTISEMENT
Saya dari dulu sangat mengagumi shooter-shooter andal NBA. Dimulai dari Reggie Miller, Steve Kerr, Jeff Hornacek, Ray Allen, Curry, hingga Klay Thompson.
Buat saya, kekalahan Warriors pagi ini bukanlah sebuah kekalahan belaka. Kekalahan ini memiliki banyak arti, terutama bagi dinasti Warriors ke depannya. Tapi kali ini, saya tidak akan membahas soal hal itu.
Hal yang ingin saya bahas adalah sesosok shooter paten yang punya daya juang tinggi dalam membela timnya. Ya, dia adalah Klay Thompson, yang namanya tadi telah saya sebut sebagai salah satu shooter yang saya kagumi. Bagi saya, Klay adalah the true warrior.
Ada istilah, game 6 di final NBA adalah game-nya Klay Thompson dalam playoffs tahun ini. Jika kita ingat, shooter Warriors ini pun melakukan hal-hal di luar akal sehat dengan akurasi shoot-nya yang luar biasa saat melawan Houston Rockets di semifinal wilayah.
ADVERTISEMENT
Akhirnya, sampailah Warriors di babak puncak final dan berhadapan dengan Toronto Raptors. Pada game pertama, Klay dan kawan-kawan terpaksa menelan pil pahit di 'Jurassic Park', kandang Raptors--nama resminya Scotiabank Arena.
Ada istilah, jika dulu LeBron James mampu menyatukan sebuah tim, maka Kawhi Leonard menyatukan sebuah negara (Kanada). Saya rasa, di sinilah letak kunci kemenangan Raptors.
Tapi saya sudah ikhlaskan hal itu. Nasib anak-anak Warriors memang lagi apes. Cedera yang dialami Kevin Durant membuat syok seluruh tim. Pokoknya, di game 6, para penggawa Warriors harus main dengan totalitas.
Semangat persaudaraan pun seakan menyala. Beberapa tembakan Klay cukup maut karena hal itu. Saya awalnya mulai berpikir optimis. Kunci dari game ke-6 dan kuartal ketiga ini adalah Klay Thompson, sang shooter sejati.
ADVERTISEMENT
Saya bisa merasakan adrenaline rush yang mengalir ketika seorang shooter menjadi ujung tombak sebuah tim basket dalam mengejar ketertinggalan bola. Sebab, saya pun adalah seorang shooter paten saat masih aktif bermain basket, laiknya Klay.
Rasanya, saya tidak peduli ketika dapat kesempatan shoot, lakukan saja. Disiplin defense kemudian offense lagi, dapat bola, shoot. Gitu aja terus sampai akhir pertandingan.
Sayang, takdir berkata lain. Dalam sebuah kesempatan open rim, Klay melaju kencang untuk melesakkan sebuah tembakan maut. Sayang, dia salah mendarat, hingga menyebabkannya salah urat. Tapi kayaknya bukan salah urat juga, tampak jelas di video dengkulnya sempat miring. Enggak ngerti bagian apa itu.
Alhasil, Klay pun langsung digotong ke samping. Kendati demikian, dia tetep ngotot untuk meneruskan pertandingan. Gila nih orang. Mati-matian mempertahankan kedaulatannya.
ADVERTISEMENT
Klay paham, jika dia tidak kembali ke lapangan dan melanjutkan free throw, maka dia otomatis harus istirahat total dan tidak bisa membantu saudara-saudaranya. Karena itu, dia ngotot untuk free-throw.
Draymond Green, sang donkey, pun sempat bilang tadi, "gue enggak terlalu terkejut dengan itu. Dia (Klay) emang paling gila di sini," ujarnya kepada reporter.
Dalam hati, saya berkata, "OMG! ni orang ya, kalau dilanjutin bisa tamat karirnya". Mengingat, musim depan statusnya adalah seorang free agent. Tim mana yang mau menerima atlet cacat.
Tapi akhirnya, selesai sudah perjuangan Klay. Ia 'dipaksa' untuk tidak melanjutkan pertandingan lagi. Kendati hanya bermain selama 32 menit, Klay Thompson sudah menyumbangkan 8/12 two point, 4/6 three point, dan 10/10 free throws.
ADVERTISEMENT
Bagi saya, cederanya Klay adalah momen pemungkas yang menutup perjuangan Warriors sebagai sebuah dinasti. Dia telah berjuang sangat keras sampai tidak bisa berjuang lagi.
Terlebih, ini adalah momen perpisahan juga kepada Oracle Arena, yang dalam 47 tahun ini, sudah menjadi kandang Warriors.
Usai pertandingan, ada sebuah twit yang membuat saya cukup bangga menjadi bagian dari #dubnation. Ini soal teambuilding. Ini soal brotherhood. Thanks all. Sampai jumpa tahun depan.