Yuk Hitung Penghasilan Per Jam Kita sebagai Karyawan

Fajar Widi
Mantan wartawan yang jatuh cinta pada bisnis/ marketing. Pernah viral di internet karena mahar nikah 1 Bitcoin.
Konten dari Pengguna
4 Juni 2018 17:03 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Fajar Widi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sebagai karyawan, apakah kita pernah menghitung berapa penghasilan kita masing-masing per jam?
ADVERTISEMENT
Kalau sudah tau cara menghitungnya, bisa dipastikan kamu adalah seorang yang cukup piawai dalam menghitung cash-flow tiap bulan. Pasalnya tidak semua orang pernah melakukan penghitungan seperti ini.
Alasan saya iseng nulis artikel ini adalah banyaknya teman-teman saya yang kadang curhat tidak bisa mengatur pengeluaran bulanan di Jakarta. Rata-rata pada bilang, "Gaji gue cuma segini mas, gimana mau nyicil KPR dan mobil."
Di sini saya hanya ingin berbagi sedikit tips life hack loh ya. Bukan menggurui. Kebetulan saya termasuk orang yang senang berhitung dan berbagi.
Saya sendiri dulu mulai merantau di ibukota sebagai karyawan media dengan gaji awal sekitar Rp 2,300,000 bersih. Berapapun gaji kita itu ndak masalah. Asal kita tau cara melakukan financial plan. Dimulai dengan menghitung kasar --ga usah sok-sokan ngitung NET nanti malah puyeng-- penghasilan kita sebagai karyawan.
ADVERTISEMENT
Kenapa kita harus bisa menghitung penghasilan kita per jam? Coba pahami quote di bawah ini.
You’ll always end up buying more and working more, if you don’t know how much money you need.
Benar. Ini adalah soal scale-up kebutuhan. Jika Anda tidak tahu berapa penghasilan per jam, mugkin Anda harus bekerja dan berbelanja seumur hidup tanpa arah dan tujuan. Ndak bisa nabung. Nyicil buat nikah, atau beli rumah.
Mari kita asumsikan gaji per bulan Anda adalah Rp 10,000,000 sebulan.
Hitungan kasarnya adalah sebagai berikut:
Jadi per jamnya (jika Anda karyawan) secara kasar Anda bakal menghasilkan Rp 13,900! Enak kan? Kerja 8 jam sehari dapet segitu. Bersyukur makanya jadi karyawan. Udah kerja cuman 8 jam dapet segitu pula.
ADVERTISEMENT
Pertanyaan selanjutnya adalah berapa jumlah pengeluaran Anda dalam sebulan? Makan, naik KRL, Gojek, Taksi, belanja kebutuhan, nonton 21, ke mall, jalan-jalan. Ini terserah Anda. Tapi ada rumusnya loh.
Nah, dari rumusan di atas kita sudah harus bisa menghitung kebutuhan selanjutnya. Untuk cicilan KPR misalnya. Anda harus mampu mencicil sebesar 30% dari sisa tabungan. Kalau belum cukup jangan dipaksakan.
Kerja keras, resign, cari yang lebih baik. Kalau gaji baru sudah masuk tambah lagi kebutuhannya. Mobil atau motor. Silakan kalkulasi lagi untuk ambil 10% guna cicilan kendaraan. Atau gunakan benefit COP (Car Ownership Program) beberapa kantor di Jakarta memiliki benefit ini.
Jika sudah dihitung mari kita kembali ke penghitungan jam.
Jika satu jam kita bisa menghasilkan Rp 13,888 , sehari kita kerja 8 jam, maka kita menghasilkan Rp 100 ribuan/hari di jam kerja.
ADVERTISEMENT
Silakan hitung berapa pengeluaran Anda dalam sehari? Jika ternyata biaya pengeluaran per hari lebih dari Rp 100,000 silakan dievaluasi lagi pengeluarannya.
Selamat mumet!