ISIS Kalah Dari Raqqa

Fajarudin Shodiq
Tuhan Berkati Semua
Konten dari Pengguna
19 Oktober 2017 15:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Fajarudin Shodiq tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ISIS Kalah Dari Raqqa
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Pasukan milisi yang didukung oleh Amerika Serikat (AS) di Suriah, mengklaim telah menguasai penuh kota Raqqa, yang merupakan ibu kota de facto kelompok militan ISIS. Pada hari Selasa lalu (17/10), Pasukan Demokratik Suriah, yang kebanyakan merupakan gerilyawan Kurdi, berhasil merebut sebuah stadion dan rumah sakit yang merupakan basis pertahanan terakhir mereka.
ADVERTISEMENT
Pasukan Demokratik Suriah kemudian mengumumkan bahwa pihaknya telah sepenuhnya membebaskan Raqqa dari teroris ISIS. Tayangan video dari kota tersebut menunjukkan para tentara mengibarkan bendera untuk merayakan kemenangannya. Pasukan koalisi di bawah pimpinan AS yang mendukung Pasukan Demokratik Suriah menyatakan pihaknya akan melanjutkan dengan operasi pembersihan pejuang ISIS yang mungkin masih bersembunyi di dalam kota. Meski Raqqa telah berhasil direbut kembali, para pengamat menilai bahwa bukan berarti akhir dari pertarungan melawan kelompok-kelompok ekstremis. Sebab jumlah serangan teroris yang terinspirasi dari kelompok ekstremis ISIS saat ini tengah meningkat di Eropa dan Asia
Seperti diketahui, Raqqa adalah kota besar pertama yang dikuasai ISIS sebelum meraih serangkaian kemenangannya yang cepat di Irak dan Suriah. Di Raqqa, ISIS menjalankan pemerintahan, mengeluarkan undang-undang termasuk mengeluarkan paspor dan uang.
ADVERTISEMENT
Namun sekarang ISIS telah kehilangan sebagian besar wilayahnya di Suriah dan Irak termasuk miliknya yang paling berharga, Kota Mosul, Irak. Dengan demikian, untuk sementara ISIS masih mengontrol sejumlah wilayah di propinsi Deir el-Zour, Suriah dan lembah Sungai Eufrata.
DI Washington, militer AS mengatakan 90 persen Raqqa telah direbut dari ISIS, namun SDF diharapkan mampu menghadapi perlawanan susulan. Dilansir Reuters, pertempuran di kawasan tersebut telah berakhir, hanya tersisa pasukan aliansi yang kini sedang membersihkan ladang ranjau.
Terkait dengan keberhasiaan tersebut, Presiden Trump mengatakan karena dirinya menjabat sebagai Presiden Amerika Serikat. “Saya telah mengubah total aturan dalam pertempuran. Saya ubah total militer kami, saya ubah total sikap militer kami dan mereka berhasil melakukan pekerjaan yang menakjubkan,” ujar Trump dalam wawancara di sebuah siaran radio, The Chris Plante Show. ( BN/Sumber/ISIS )
ADVERTISEMENT