Inovasi Perpustakaan Nasional dalam Memudahkan Mahasiswa Menulis

Fandi Rahman Hidayat
a so-called librarian at National Library of Indonesia
Konten dari Pengguna
4 November 2021 12:11 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Fandi Rahman Hidayat tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Apa yang terlintas pada pikiran kita saat mendengar kata perpustakaan?
ADVERTISEMENT
Ya, mungkin yang pertama kali terlintas adalah sebuah ruangan atau gedung yang dipenuhi dengan buku-buku. Perpustakaan memang identik dengan buku yang disimpan dan dipinjamkan kepada anggota perpustakaan. Namun, kini ada pergeseran bentuk perpustakaan di era modern saat ini. Apalagi pandemi COVID-19 yang masih mewabah di penjuru dunia memaksa perpustakaan untuk berinovasi.
Perpustakaan pada masa kini banyak berkembang karena peranan kemajuan teknologi yang ada beberapa tahun kebelakang. Teknologi datang ke perpustakaan dan mengubah banyak aspek pekerjaan harian perpustakaan atau yang biasa disebut dengan library housekeeping. Dahulu, jika perpustakaan harus membuat katalog secara manual, sekarang telah hadir Online Public Access Catalogue (OPAC). OPAC membuat penguna Perpusnas dapat mengakses katalog tanpa perlu datang langsung ke perpustakaan. Jadi, saat mereka mencari buku mereka bisa langsung mencarinya dari rumah masing-masing dan jika buku yang mereka cari ditemukan, mereka dapat meminjamnya dengan datang ke perpustakaan.
ADVERTISEMENT
Selain OPAC, banyak aspek-aspek lain dalam perpustakaan yang berkembang sesuai dengan kemajuan teknologi masa kini. Salah satu aspek yang dimaksud adalah pembangunan situs web perpustakaan. situs web perpustakaan saat ini dapat dikatakan sebagai representasi digital dari perpustakaan di era yang serba digital. Di sana terdapat berbagai jenis layanan yang disediakan pada perpustakaan. Ditambah lagi dengan situasi COVID-19 saat ini menyebabkan kita harus terbiasa dengan berbagai hal yang berbau digital.
Perpustakaan Nasional kini menghadirkan fitur untuk memudahkan mahasiswa, peneliti, dan pengunjung perpustakaan saat mereka ingin menulis karya ilmiah. Fitur ini adalah fitur Tanya Pustakawan yang baru saja dikembangkan. Tanya Pustakawan adalah fitur layanan referensi perpustakaan yang dikombinasikan dengan kemajuan teknologi internet. Hadirnya Tanya Pustakawan membantu masyarakat berkonsultasi dengan pustakawan yang ada di Perpusnas untuk mencari informasi yang mereka butuhkan guna memenuhi kebutuhan penelitian dan karya ilmiah mereka. Fitur ini adalah fitur live chat dengan pustakawan secara langsung yang bukan dijawab oleh robot. Pengguna perpustakaan dapat sepuasnya bertanya dan berkonsultasi dengan pustkawan tanpa dikenakan biaya apa pun. Pengguna dihadapkan dan dipertemukan oleh profesional pustakawan referensi secara daring untuk dapat membantu mereka mencari kebutuhan informasinya.
ADVERTISEMENT
Fitur Tanya Pustakawan menjadi primadona Perpusnas dalam masa pandemi COVID-19. Mahasiswa tidak lagi kebingungan atau kesulitan saat mencari jurnal atau buku yang mereka butuhkan untuk mengerjakan karya ilmiah maupun skripsi yang mereka kerjakan. Cukup membuka situs utama Perpustakaan Nasional pada halaman www.perpusnas.go.id dan pilih menu "Tanya Pustakawan" pada pojok kanan bawah. Menu itu akan ada jika pustakawan sudah bersiap untuk melayani pengguna perpustakaan.
Tampilan antarmuka perpusnas.go.id yang terdapat menu Tanya Pustakawan
Saat kita mulai percakapan baru, akan ada pustakawan referensi yang menyapa kita dengan ramah dan memperkenalkan dirinya. Kemudian, kita akan ditanya apa keperluan kita dan apa yang bisa mereka bantu untuk kita. Mereka akan merujuk pada buku dan jurnal yang kita butuhkan jika memang informasi yang kita butuhkan ada di sana. Informasi yang diberikan merupakan informasi yang sudah tersaring dengan baik.
ADVERTISEMENT
Setelah keperluan kita selesai, pustakawan referensi akan menanyakan apakah informasi yang kita butuhkan sudah cukup atau belum. Di sini kita akan sangat dimanjakan oleh fitur yang disajikan. Keramahan dan kecepatan pembalasan pesan yang kita kirimkan menjadi nilai baik bagi Perpusnas dalam membantu memenuhi kebutuhan informasi masyarakat di dalam situasi pandemi COVID-19.
Tampilan saat kita berinteraksi dengan pustakawan referensi yang akan memandu kita
Perubahan teknologi memang membuat banyak sekali inovasi menarik yang hadir pada dunia perpustakaan dan kepustakawanan. Perpustakaan tidak lagi dianggap menjadi tempat yang membosankan bagi masyarakat.
"When a Search Engine Isn't Enough, Call a Librarian" frasa ini sangat relevan untuk mahasiswa dan peneliti yang masih kesulitan menemukan bahan untuk penelitian mereka.
Sebagai penutup "A trained librarian is a powerful search engine with a heart". Mari kita manfaatkan fasilitas Perpustakaan Nasional Republik Indonesia dengan sebaik-baiknya.
ADVERTISEMENT