PDI Perjuangan Konsisten di Jalan Ideologi

Faozan Amar
Mengajar, berbisnis, berorganisasi, dan kadang menulis. Sekretaris Lembaga Dakwah Khusus (LDK) PP Muhammadiyah | Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UHAMKA.
Konten dari Pengguna
18 Januari 2021 9:01 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Faozan Amar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi PDIP Foto: Fitra Andrianto/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi PDIP Foto: Fitra Andrianto/kumparan
ADVERTISEMENT
Sebagai partai pemenang Pemilu dua kali berturut-turut, bahkan sudah tiga kali sejak era reformasi, apa yang dikerjakan oleh PDI Perjuangan, baik secara institusi maupun oleh kader-kadernya, selalu menjadi sorotan publik, baik yang pro maupun kontra.
ADVERTISEMENT
Apalagi jika yang dilakukan itu sesuatu yang keliru, pasti akan menjadi makanan empuk bagi orang-orang yang tidak menyukainya. Ibarat pohon, semakin tinggi sebuah pohon semakin kencang pula angin yang menerpanya.
Dalam usianya yang hampir setengah abad, tepatnya berusia 48 tahun pada 10 Januari 2021, pahit manisnya kehidupan politik sudah dirasakan dan dilalui oleh PDI Perjuangan dengan segala dinamika yang menyertainya. Sejarah mencatat, pernah menjadi objek kekejaman rezim Orde Baru sejak awal berdiri hingga Orde Baru tumbang tahun 1998.
Selama 10 tahun, PDI Perjuangan menempuh jalan sepi. Kokoh dalam prinsip berbasis ideologi yang mapan, konsisten mengambil jalan oposisi di era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), meski sendirian. Tawaran kursi dan jabatan tak diambil sebagai sikap tulus keberpihakan pada rakyat yang telah mempercayai dalam pemilihan.
ADVERTISEMENT
Hingga sekarang partai pimpinan Megawati Soekarnoputri ini menjadi penguasa dua periode, dan bahkan sangat mungkin akan mencetak hattrick memenangkan pemilu tiga kali berturut-turut, baik pemilu legislatif maupun pemilu presiden tahun 2024. Insya Allah.
Dengan segala kelebihan dan kekurangan, pada akhirnya harus diakui bahwa PDI Perjuangan telah menjelma sebagai partai yang berhasil melakukan koalisi dengan rakyat dengan membangun basis pemilih yang menjadikan di Jawa Tengah sebagai kandang Banteng. Sedangkan di Jawa Timur, untuk pertama kalinya pada pemilu 2019 berhasil mengalahkan PKB serta menjadikan Kota Surabaya tetap basis merah sekalipun dikepung oleh hampir seluruh partai saat Pilkada 9 Desember lalu.
Pada HUT 48 PDI Perjuangan tahun ini, temanya adalah Indonesia berkepribadian dalam kebudayaan. Hal ini dilandasi pemikiran bahwa politik itu membangun peradaban. Politik berkebudayaan: politik pemberdayaan rakyat. Politik pemberdayaan berpihak pada perjuangan meningkatkan harkat dan martabat rakyat.
ADVERTISEMENT
Berkepribadian dalam kebudayaan: mengangkat seluruh tradisi, budaya, pemikiran, nilai, falsafah, dan cita-cita bangsa Indonesia, menggelorakan semangat nasionalisme dengan bangga pada jati diri bangsa, desain transformasi budaya bangsa agar berkemajuan dalam seluruh aspek kehidupan berbangsa dan bernegara. Pendidikan dan kebudayaan menjadi penopang bagi lahirnya bangsa yang berani meletakkan nasib di tangan bangsa sendiri
Tentang berkepribadian dalam kebudayaan, pada saat pidato 17 Agustus 1965 Bung Karno menjelaskan: Berkepribadian dalam kebudayaan! Apa yang lebih indah daripada ini Saudara-saudara? Bukan saja bumi dan air dan udara kita kaya-raya, juga kebudayaan kita kaya-raya. Kesusastraan kita, seni-rupa kita, seni-tari kita, musik kita, semuanya kaya-raya.
Juga untuk membangun kebudayaan baru Indonesia, kita memiliki segala syarat yang diperlukan. Kebudayaan baru itu harus berkepribadian nasional yang kuat dan harus tegas-tegas mengabdi kepada Rakyat. Dengan menapis yang lama, kita harus menciptakan yang baru.
ADVERTISEMENT
Untuk melestarikan dan mewujudkan ajaran Trisakti Bung Karno tentang berkepribadian dalam kebudayaan, pada HUT 48 tahun ini diadakan berbagai rangkaian kegiatan, yakni mulai dari focus group discussion tentang Gerakan penghijauan, Indonesia 2045, perspektif sejarah PDI Perjuangan, perspektif kebudayaan, lomba menulis Tri Sakti Bung Karno, webinar kalpataru, dan puncaknya adalah gerakan menanam pohon di Daerah Aliran Sungai Ciliwung pada 10 Januari lalu, yang kemudian diikuti dengan penanaman pohon di DAS pada masing-masing daerah.
Di samping itu, ada juga kegiatan kegiatan pertunjukan wayang kulit, lomba stand up comedy dengan tema milenial peduli politik, gerakan menanam pohon di seluruh Indonesia oleh struktural partai dan sayap partai serta rakyat, gerakan bersih-bersih sungai oleh sayap partai, sampai pada lomba pembuatan prototipe tempat mencuci tangan yang kreatif, inovatif dan fungsional yang akan dilaksanakan 20-27 Mei 2020.
ADVERTISEMENT
Sebagai partai ideologi dan pemenang pemilu, PDI Perjuangan memiliki sumber daya partai yang sangat memadai. Sumber daya tersebut meliputi : 1) Pancasila dan landasan konstitusional UUD 1945 sebagai ideologi dan dasar negara, 2) Bung Karno sebagai proklamator dan pendiri bangsa, 3) Megawati Soekarnoputri sebagai ketua umum, Presiden ke V RI dan perekat partai.
Kemudian, 4) Pengurus Struktural Partai yang berjumlah 1.4 juta orang mulai dari Dewan Pimpinan Pusat, Dewan Pimpinan Daerah, Dewan Pimpinan Cabang, Pimpinan Anak Cabang, Pimpinan Ranting dan Anak Ranting yang tersebar di hampir seluruh wilayah Indonesia, 5) Anggota legislatif, yakni : 128 orang anggota DPR RI, 418 orang anggota DPRD Provinsi, dan 3232 orang anggota DPRD II tingkat Kabupaten/Kota.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya 6) Kepala daerah dan wakil kepala daerah yang terdiri dari Gubernur/ Wakil Gubernur, Wali kota / Wakil Wali kota dan Bupati/Wakil Bupati yang merupakan kader PDI Perjuangan, belum lagi ditambah dengan yang diusung saat Pilkada. Serta 7) Pemilih pada Pemilu 2024 yang berjumlah 27.053.961 juta suara atau 19,33 persen.
Sumber daya yang dimiliki tersebut tentu tak lepas dari kepemimpinan Ibu Hj. Megawati Soekarnoputri yang tegas tanpa keraguan, karismatik dan ideologis. Ketua Umum PP Muhammadiyah 1998-2005 Buya Ahmad Syafii Maarif mengatakan, munculnya Megawati dalam politik di Indonesia, kemudian jadi ketua umum PDI Perjuangan, Wakil Presiden dan Presiden RI ke-5 (2001-2004), merupakan kejutan dan peristiwa besar sejarah Indonesia dan dunia.
ADVERTISEMENT
Tak berlebihan jika Indiana Ngenget yang merupakan Doktor Ilmu Politik mengatakan “Mega dan PDI Perjuangan adalah garda terdepan menghadapi agenda-agenda tersembunyi sejumlah kelompok yang berupaya menggantikan ideologi Pancasila,”. Alhamdulillah hingga sekarang PDI Perjuangan tetap konsisten di jalan Ideologi Pancasila yang digali dari bumi Indonesia dan tetap mengawalnya.
Selamat ulang tahun PDI Perjuangan (lahir 10 Januari 1973) dan selamat ulang Ibu Hj. Megawati Soekarnoputri (lahir 23 Januari 1947). Semoga panjang umur dan sehat selalu dalam lindungan Tuhan Yang Maha Esa. Merdeka!
Oleh Faozan Amar