Vaksin Pendidikan 2021

Faozan Amar
Mengajar, berbisnis, berorganisasi, dan kadang menulis. Sekretaris Lembaga Dakwah Khusus (LDK) PP Muhammadiyah | Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UHAMKA.
Konten dari Pengguna
26 Januari 2021 7:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Faozan Amar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi vaksin. Foto: TATYANA MAKEYEVA/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi vaksin. Foto: TATYANA MAKEYEVA/REUTERS
ADVERTISEMENT
Sejak wabah Pandemi COVID-19 melanda, sektor pendidikan terkena imbasnya. Metode pembelajaran mengalami perubahan, dari belajar tatap muka di sekolah menjadi pembelajaran jarak jauh di rumah. Akibatnya terjadi banyak perubahan, baik dari segi materi dengan kurikulum darurat, metode dengan pembelajaran jarak jauh, biaya dengan fleksibilitas penggunaan dana BOS dan UKT, maupun metode penilaiannya.
ADVERTISEMENT
Semuanya itu demi untuk memutus mata rantai penyebaran virus Corona yang sampai sekarang belum diketahui kapan akan berakhir. Namun kita harus optimis, wabah ini akan segera berlalu. Apalagi program vaksinasi telah berjalan, sekalipun memakan waktu yang relatif lama.
Karena itulah, Mendikbud Nadiem Anwar Makarim menyampaikan bahwa tahun 2020 adalah tahun yang penuh tantangan. “Namun tim di Kemendikbud selalu bekerja keras agar lebih banyak lagi masyarakat yang menerima manfaat dari transformasi yang sedang kita kerjakan,” ujarnya saat Taklimat Media, di Jakarta pada Selasa (05/01).
Memasuki tahun 2021, ada empat strategi utama Kemendikbud dalam menunjang pendidikan dan kebudayaan di masa pandemi, yakni: 1). Pembangunan infrastruktur dan teknologi, 2). Penguatan kebijakan, prosedur, dan pendanaan; 3). Penguatan kepemimpinan, masyarakat, dan kebudayaan; serta 4). Penguatan kurikulum, pedagogi, dan asesmen. Semua kebijakan tersebut muaranya pada upaya menghadirkan transformasi yang bermakna dan membawa bangsa ini kepada kemajuan.
Webinar peluncuran program merdeka belajar episode 5. Foto: Dok. Istimewa
Untuk mewujudkan strategi tersebut, ada delapan program prioritas Merdeka Belajar, yang bisa kita sebut sebagai vaksin pendidikan 2021. Pertama, pembiayaan pendidikan di antaranya Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah dengan target 1,095 juta mahasiswa, KIP Sekolah dengan target 17,9 juta siswa, layanan khusus pendidikan masyarakat dan kebencanaan dengan target 42.896 sekolah, tunjangan profesi guru dengan target 363 ribu guru, dan pembinaan Sekolah Indonesia Luar Negeri (SILN), dan bantuan pemerintah kepada 13 SILN dan 2.236 lembaga.
ADVERTISEMENT
Kedua, program digitalisasi sekolah dan medium pembelajaran melalui empat sistem penguatan platform digital, delapan layanan terpadu Kemendikbud, kehumasan dan media, 345 model bahan ajar dan model media pendidikan digital, serta penyediaan sarana pendidikan bagi 16.844 sekolah. Sehingga, akan mudah diakses oleh pamangku pendidikan untuk menunjang proses pembelajaran saat pandemi.
Ketiga, pembinaan peserta didik, prestasi, talenta, dan penguatan karakter. Prioritas ini akan diciptakan melalui tiga layanan pendampingan advokasi dan sosialisasi penguatan karakter, pembinaan peserta didik oleh 345 pemerintah daerah, serta peningkatan prestasi dan manajemen talenta kepada 13.505 pelajar. Dengan program ini diharapkan, pengembangan bakat dan prestasi tetap bisa berjalan.
Keempat, melakukan pendidikan kepada 19.624 guru penggerak, sertifikasi terhadap 10.000 guru dan tenaga kependidikan, rekrutmen guru Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) oleh 548 pemerintah daerah, serta penjaminan mutu, sekolah penggerak, danorganisasi penggerak kepada 20.438 orang guru. Hal ini untuk memberikan kepastian adanya tenaga guru yang terampil, memadai serta memiliki kualifikasi yang dapat diandalkan dalam menunjang kegiatan belajar mengajar di masa pandemi.
ADVERTISEMENT
Kelima, peningkatan kurikulum dan asesmen nasional Kemendikbud akan melakukan pelatihan kurikulum baru kepada 62.948 guru dan tenaga kependidikan, pendampingan dan sosialisasi implementasi kurikulum dan asesmen di 428.957 sekolah, mengembangkan 4.515 model kurikulum dan perbukuan, dan akreditasi dan standar nasional pendidikan di 94.912 lembaga. Diharapkan melalui program ini, akan peroleh hasil penilaian yang komprehensif terhadap kurikulum yang digunakan dalam kegiatan belajar-mengajar selama pandemi.
Keenam, dalam revitalisasi pendidikan vokasi, Kemendikbud akan merevitalisasi 900 SMK yang berbasis industri 4.0, akan melakukan dukungan dan percepatan link and match dan kemitraan dengan 5.690 orang dan 250 dunia usaha dan dunia industri (DUDI), dukungan pencapaian indeks kinerja utama pada 47 Perguruan Tinggi Negeri Vokasi, akan melakukan pendidikan kecakapan kerja dan pendidikan kecakapan kewirausahaan kepada 66.676 orang, penguatan pendidikan tinggi vokasi pada 200 program studi, sertifikasi kompetensi kepada 300 orang dosen, penguatan pendidikan PNBP/BLU kepada 75 perguruan tinggi, dan penguatan sarana prasarana di delapan perguruan tinggi.
ADVERTISEMENT
Ketujuh, Kampus Merdeka dengan mendukung sepenuhnya pencapaian indeks kinerja utama (IKU) bagi 75 PTN (BOPTN), peningkatan kelembagaan pendidikan tinggi, competitive fund dan matching fun bagi Perguruan Tinggi Negeri maupun Perguruan Tinggi Swasta, peningkatan kualitas SDM, peningkatan kualitas pembelajaran dan kemahasiswaan sehingga tercipta 50 ribu mahasiswa berwirausaha 400 ribu mahasiswa Kampus Merdeka, 660 program studi terkait inovasi pembelajaran digital, serta pengembangan kelembagaan perguruan tinggi.
Kedelapan, pemajuan kebudayaan dan bahasa, Kemendikbud akan memberikan apresiasi dan peningkatan SDM kepada 5.225 orang di 994 satuan pendidikan,mengadakan kegiatan dan program publik dengan sasaran 619.515 orang, 450 layanan, 352 kegiatan dan satu platform holistik, pengelolaan cagar budaya dan warisan budaya tak benda pada 72.305 unit, penguatan desa dan fasilitas bidang kebudayaan kepada 359 desa dan 260 kelompok masyarakat, serta layanan kepercayaan dan masyarakat adat kepada 1.031 orang di 25 wilayah adat.
ADVERTISEMENT
Di samping itu, Kemendikbud juga menyasar pembinaan bahasa dan sastra bagi 4.117 penutur bahasa, pengembangan dan pelindungan bahasa dan sastra bagi 200 lembaga, dan pelaksanaan tugas teknis pengembangan, pembinaan, dan pelindungan bahasa dan sastra di daerah bagi 21.132 penutur bahasa. Sehingga bahasa Indonesia tetap menjadi tuan rumah di negeri sendiri, bahasa pemersatu bangsa serta digunakan dengan baik dan benar.
Inilah delapan paket vaksin pendidikan yang akan diberikan untuk menguatkan imunitas dunia pendidikan Indonesia agar kegiatan belajar-mengajar tahun akademik 2021 tetap berjalan, sekalipun di masa pandemik. Sehingga, tugas negara untuk mencerdaskan kehidupan bangsa tetap dapat dilaksanakan sesuai dengan amanat para pendiri bangsa yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945.
ADVERTISEMENT
Karena itu, gotong royong semua pihak menjadi penting dan strategis untuk dilaksanakan agar proses pendidikan tetap berjalan. Seraya berdoa agar wabah ini segera berlalu. Semoga.
*Oleh Faozan Amar