All I Wanna Do: K-Pop

Konten dari Pengguna
30 April 2018 23:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Faradyzka Aurora Kencana tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
All I Wanna Do: K-Pop
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Saya termasuk K-Pop fan yang berusia senior karena saya memang mengenal K-Drama, K-Pop, dan Korean Wave dari zaman saya masih duduk di bangku SMP.
ADVERTISEMENT
Sekitar tahun 2003 - 2004, saya mulai mengenal Korean Wave terutama melalui drama Korea. Saat itu ada sebuah drama Korea yang ditayangkan berjudul My Love Patzzi yang dibintangi oleh Jang Nara dan Kim Raewon. Ketika itu, lagu Korea pertama yang saya kenal adalah lagu original soundtrack dari drama tersebut yang berjudul Sweet Dreams (anak 90an pasti mengenal lagu ini :D). Setelah itu, muncullah drama Full House yang dibintangi oleh Song Hye Kyo dan Rain. Alur drama yang menarik dan original soundtrack-nya yang sangat catchy membuat drama ini sangat populer di Indonesia.
Setelah itulah saya tidak bisa lepas dari drama Korea dan menjadi penonton setia. Di tahun 2009, saya sangat tertarik dengan drama Boys Over Flowers yang merupakan adaptasi dari komik Hana Yori Dango. Jujur saking tertariknya dengan drama ini, saya ikut fanbase dan sempat menjadi 'admin' dari fanbase . Saya bisa 'bertemu' dengan fans drama ini secara virtual dan malah akhirnya bisa bertemu langsung. Sampai sekarang kami masih menjadi teman dan yang lebih menariknya lagi, tugas akhir saya di Diploma 3 UI sangat terbantu dengan teman fanbase saya yang membantu saya untuk mendapatkan narasumber yang bisa diwawancara guna penelitian saya!
ADVERTISEMENT
Untuk masalah K-pop, kebetulan saya cukup terlambat mengenal K-Pop. Karena media sosial dan teknologi belum se-massive sekarang, saya tidak banyak mendapatkan informasi. Ada beberapa teman-teman kuliah saya yang sering memutar lagu Super Junior di tahun 2010 dan disitulah saya mengenal beberapa lagu Super Junior. Lalu saya jadi malah ikutan bergabung dengan komunitas budaya Korea UI, Hangugo Dongari, dan mulai mengenal lagu-lagu Wonder Girls, TVXQ, 2PM, 2AM, dll.
Puncaknya ketika Super Junior datang ke Indonesia untuk konser Super Show 4 kira-kira di tahun 2012. Saya mendapatkan tiket konser gratis dan disitulah saya tergila-gila dengan SuperJunior. Walaupun saya tidak lagi aktif di fanbase ELF (fans Super Junior), tapi saya tetap menikmati musik mereka. Tidak semua album mereka saya beli, karena maklum saat itu gaji masih pas-pasan. Dari semua anggota Super Junior, saya paling mengagumi Choi Siwon. Sejak saat itu, saya mengikuti aktivitas Super Junior melalui Twitter .
All I Wanna Do: K-Pop (1)
zoom-in-whitePerbesar
Di tahun 2013, saya mendapatkan beasiswa ke Korea Selatan selama 1 tahun untuk mempelajari Bahasa dan budaya Korea. Karena sudah sampai di negaranya Super Junior dan bisa bernafas di satu udara dengan mereka, pastinya sungguh merupakan pengalaman yang tidak pernah saya bayangkan. Disitulah saya banyak membeli non-official merchandise, album, poster Super Junior. Sampai-sampai ketika saya pulang ke Indonesia, mama saya mengomel karena terlalu banyak Super Junior di luggage saya.
ADVERTISEMENT
Super Junior sempat vakum selama beberapa tahun, sehingga saya tidak terlalu mengikuti K-pop lagi walaupun tahu beberapa grup baru. Namun ketika grup Wanna One memulai debut mereka di bulan Agustus 2017, saya melihat potensi anggota Wanna One yang sangat besar dan mereka sangat menarik untuk diikuti. Wanna One yang charming, talented, dan penuh potensi membuat lagi-lagi saya jatuh cinta.
Di umur saya yang 27 tahun ini, saya masih 'mengikuti' Kang Daniel dkk melalui media sosial dan believe it or not, saya sampai niat menghafalkan lagu-lagu mereka dan bahkan menghafal rap parts di lagu-lagu Wanna One. Skripsi saya yang sekarang sedang saya kerjakan pun juga saya persembahkan untuk Wanna One. Skripsi ini sedang dalam tahap pengerjaan dan saya ingin menginterpretasi koreografi dari lagu Beautiful oleh Wanna One. Saya juga mengikuti berbagai fanbase Wanna One di media sosial dan juga datang ke fanmeeting mereka beberapa waktu yang lalu. Tentu saja saya juga akan menyelesaikan skripsi saya secepat-cepatnya agar bisa menonton konser mereka di bulan Juli nanti. Saya pun juga berniat untuk menerjemahkan skripsi saya dan mengirimkannya kepada Wanna One sebagai bukti pada Wanna One bahwa they have made a history and someone made them as a scientific research object.
ADVERTISEMENT
Menjadi fangirl ini lebih tidak mudah lagi. Saya sering dinasihati teman-teman untuk grow up cuma karena saya menyukai K-Pop. Personally, K-Pop relieves my fatigue while working and studying at the same time. Melihat senyum Kang Daniel saja sudah bisa mengukir senyum di wajah saya.
All I Wanna Do: K-Pop (2)
zoom-in-whitePerbesar
But, hey, K-pop is also an art. Bagi saya, membuat dan mencintai karya itu tidak ditentukan oleh umur. Because art is unlimited and ageless. Inilah salah satu alasan mengapa saya mencintai K-Pop. Selain itu, saya tertarik dengan K-Pop karena ritme lagu yang unik, tidak pasaran, liriknya mempunyai makna yang dalam, dan koreografinya yang padat dan tidak membosankan. K-pop has got everything and that's why it's phenomenal. No wonder.
ADVERTISEMENT
Pengalaman menjadi K-Pop fan ini tentunya tidak murah. Saya berusaha menabung mati-matian untuk mengikuti idola saya. Namun ternyata banyak hal yang bisa saya dapatkan dari K-pop dan artis-artisnya. Saya merasakan untuk menjadi seorang performer, ternyata mereka sudah melalui proses yang panjang dan tentunya tidak mudah. Proses itu butuh kesabaran dan usaha yang sangat keras. Walaupun sudah berusaha keras dan akhirnya bisa melakukan debut, itu bukan jaminan untuk mereka bisa langsung sukses. Ada tahap lain yang menunggu mereka setelah melakukan debut. Untuk debut pun, mereka harus bersaing dengan trainees lain. Kemampuan mereka pun selalu diasah dan mereka tidak pernah puas untuk meningkatkan kualitas mereka.
Satu hal lagi yang saya salut, sesibuk apapun artis K-Pop, sebagian dari mereka tidak melupakan pendidikan. Inilah yang memberikan saya inspirasi untuk meraih pendidikan setinggi-tingginya dan mencapai mimpi saya. Saya membaca artikel yang membahas tentang G-Dragon BIGBANG yang meraih pendidikan S3, Yoon Jisung Wanna One yang kembali ke universitas untuk mengambil program S2 di tengah kesibukannya yang padat, dan Taeyang BIGBANG yang juga mempunyai gelar S2. Karena itu, saya pun terinspirasi untuk apply beasiswa S2 di Korea Selatan dan menekuni bidang Performing Arts yang sekarang juga sedang saya pelajari.
ADVERTISEMENT
Ketahuilah itu tentunya tidak mudah. Namun saya mengharapkan para artis K-Pop untuk terus menginspirasi para penggemarnya lewat karya dan juga prestasi. Walaupun banyak kontroversi dan skandal, namun penggemar K-pop yang baik tentunya dapat menyaring hal-hal positif dari idolanya. Bagi seluruh penggemar K-Pop, jadilah penggemar yang bijak dan bisa mengambil pelajaran baik untuk diaplikasikan dalam hidup kalian.
All I Wanna Do: K-Pop (3)
zoom-in-whitePerbesar
Artis K-Pop yang sudah terkenal saja masih terus berjuang, masa' kita nggak?
FIGHTING!