Menghidupkan Proses Keberanian

Farhanah Fitria Mustari
Managing Director Yayasan Teman Saling Berbagi II Membuat hidup #MenjadiLebihBermakna bersama Yayasan Teman Saling Berbagi II Berbagi pesan kebaikan tentang hidup yang #SalingBukanSilang.
Konten dari Pengguna
29 April 2022 20:48 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Farhanah Fitria Mustari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Ditulis oleh: Farhanah Fitria Mustari (Managing Director of Yayasan Teman Saling Berbagi)
Sumber: Dokumen Pribadi Penulis
Pertumbuhan diri selalu melibatkan rasa tidak nyaman. Seperti, pada saat kita harus mempelajari keterampilan baru maupun pengetahuan yang dibutuhkan. Kita perlu berulang kali mencoba hingga terbiasa dan di tengah prosesnya sering tersandung oleh batu kegagalan. Tak ayal, ini membuat kita frustasi.
ADVERTISEMENT
Hal ini berlaku juga dengan keberanian. Banyak yang mengira bahwa menjadi berani berarti tidak perlu mengenal rasa takut maupun khawatir. Disisi lain, masih banyak yang menganggap keberanian adalah sikap yang sudah terbawa lahir. Padahal, untuk menikmati keberanian membutuhkan pengalaman sebaliknya.
Pengalaman kalah sebelum berperang.
Selayaknya, manusia dengan beragam emosi yang hilir mudik hadir sejak kecil. Bagaimana kita mampu menikmati bahagia selalu berirama dengan pernah merasakan sedih. Begitupun tentang keberanian. Ini adalah tentang proses hidup yang perlu diusahakan. Tentu saja, tidak akan berubah dalam satu malam. Setidaknya, persentase keberanian kita selalu meningkat meskipun hanya bertambah 0.5 % dalam setiap langkahnya.
ADVERTISEMENT
Your Life is Your Message.
Keberanian seperti sebuah pesan yang ingin disampaikan oleh diri sendiri. Seperti sebuah pesan yang menginformasikan bahwa kita merasa berharga dan orang lain perlu menganggap diri ini dengan berharga. Mungkin, ini juga sebuah pesan yang menyatakan bahwa kita sudah mempersiapkan diri dengan matang dan tidak apa-apa jika tidak sempurna.
Pada akhirnya, pesan ini mengisyaratkan bahwasanya kita akan menjadi kisah-kisah yang kita dongengkan kepada diri sendiri. Akan tetapi, dalam prakteknya kita juga membutuhkan harapan.
Harapan dari orang yang mencintai.
Berapa banyak dari kita yang berakhir mundur dalam melakukan sesuatu karena merasa tidak akan ada yang mendukung? Keberadaan orang lain—tidak perlu banyak, namun mampu memberi energi bahwa apapun yang sudah diusahakan perlu untuk dilanjutkan. Bukankah, terkadang satu-satunya hal yang dibutuhkan untuk menguatkan proses keberanian adalah ketika kita dipercaya?
ADVERTISEMENT
Saya percaya bahwa harapan optimis bersama mampu meredakan ketakutan dan mendorong kita untuk melihat hidup berdasarkan cinta. Termasuk, bagaimana kita melabuhkan harapan untuk hidup orang lain. Percayalah bahwa hari-hari mereka akan lebih bersinar jika ditambah oleh cintamu.
Oleh karena itu, keberanian memang proses sepanjang hidup. Bisa jadi, di tengah perjalanan kita akan bertemu persimpangan yang membuat mundur. Namun, mungkin saja di perjalanan berikutnya kita akan dimantapkan keberaniannya.