Konten dari Pengguna

Optimalisasi KIA: Strategi Perlindungan dan Pemenuhan Hak Anak

Farrel Fairuz Naufal
Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Diponegoro
19 Agustus 2024 13:52 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Farrel Fairuz Naufal tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sosialiasi pembuatan KIA Kepada Kepala Dusun Pucang Gunung
zoom-in-whitePerbesar
Sosialiasi pembuatan KIA Kepada Kepala Dusun Pucang Gunung
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Artikel ini mengangkat kegiatan program kerja monodisiplin yang dilaksanakan oleh Farrel Fairuz N. Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim II Undip di Desa Pucang Kecamatan Secang Kabupaten Magelang, yang berfokus pada sosialisasi dan pengoptimalan penggunaan Kartu Identitas Anak (KIA). KIA merupakan dokumen identitas resmi yang diberikan kepada anak-anak berusia di bawah 17 tahun dan belum menikah.
ADVERTISEMENT
Program ini bertujuan untuk memastikan bahwa setiap anak memiliki identitas yang sah, yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan administratif, seperti pendaftaran sekolah, akses layanan kesehatan, dan berbagai bentuk perlindungan hukum.
Disini saya selaku Mahasiswa KKN Desa Pucang melihat bahwa banyak warga desa, terutama yang berada di daerah terpencil, belum menyadari pentingnya KIA bagi anak-anak mereka. Banyak anak yang hingga usia sekolah belum memiliki identitas resmi ini, yang mengakibatkan kesulitan dalam mengakses berbagai layanan publik. Melihat hal ini, saya menggagas program kerja yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyaraka tentang KIA serta memfasilitasi pengurusan dokumen tersebut.
Program kerja ini dilakukan melalui beberapa tahap. Tahap pertama adalah sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat mengenai KIA, yang dilakukan melalui berbagai kegiatan, seperti penyuluhan di sekolah, pengajian ibu-ibu, dan pertemuan warga desa. Dalam kegiatan ini, mahasiswa KKN memberikan penjelasan tentang manfaat KIA, proses pengurusannya, serta dokumen-dokumen yang dibutuhkan. Penyuluhan dilakukan dengan cara yang interaktif dan mudah dipahami oleh warga, menggunakan alat bantu seperti poster dan video edukatif.
ADVERTISEMENT
Tahap kedua adalah pelaksanaan pengurusan KIA secara kolektif. Saya bekerja sama dengan perangkat desa dan kepada para kepala dusun setempat untuk memberitahukan kepada warga setiap dusun untuk mendampingi anak-anak yang ingin membuat Kartu Identitas Anak, Proses ini juga melibatkan saya melakukan pendampingan Bersama kepala dusun kepada keluarga-keluarga yang membutuhkan bantuan dalam melengkapi persyaratan administratif.
Selain dampak langsung, program ini juga memberikan kontribusi jangka panjang bagi masyarakat Desa Pucang. Dengan adanya KIA, anak-anak memiliki identitas yang sah, yang akan memudahkan mereka dalam mendapatkan hak-hak dasar seperti pendidikan dan kesehatan. Program ini juga mendukung upaya pemerintah dalam membangun basis data kependudukan yang akurat, yang sangat penting untuk perencanaan pembangunan di masa depan.
ADVERTISEMENT
Dengan ini saya juga mendapat pengalaman berharga dari pelaksanaan program ini. Mereka belajar bagaimana berinteraksi langsung dengan masyarakat, mengidentifikasi masalah, serta merancang dan melaksanakan solusi yang efektif. Kegiatan ini mengajarkan mereka tentang pentingnya kerja sama antara berbagai pihak dalam menyelesaikan masalah sosial.
Program sosialisasi dan pengurusan KIA yang saya lakukan selaku mahasiswa KKN di Desa Pucang ini diharapkan dapat menjadi model yang bisa diterapkan di desa-desa lain. Melalui upaya ini, diharapkan semakin banyak anak-anak yang memiliki KIA, sehingga hak-hak mereka sebagai warga negara Indonesia dapat terpenuhi dengan baik. KIA tidak hanya sekadar kartu, tetapi juga simbol perlindungan dan jaminan masa depan bagi generasi penerus bangsa.
Sosialisasi pembuatan KIA kepada Kepala Dusun Karangwetan