Peringati Hari Santri Nasional, Edy Rahmayadi Resmikan 100 Rumah Quran

Konten dari Pengguna
24 Oktober 2017 13:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari farul singkong tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Peringati Hari Santri Nasional, Edy Rahmayadi Resmikan 100 Rumah Quran
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Peran pesantren dalam memajukan pendidikan nasional telah terbukti bahkan sebelum negara ini merdeka. Mungkin tidak sedikit kita mendengar berbagai kisah perjuangan pesantren yang tidak hanya berperan dalam mendidik para santrinya dengan ilmu pengetahuan dan akhlakul karimah, melainkan juga turut serta dalam perjuangan merebut dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itulah, tidak salah jika pada tanggal 15 Oktober 2015 lalu, presiden Joko Widodo resmi menandatangani Keputusan Presiden Nomer 22 Tahun 2015 tentang penetapan 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional.
Penetapan Hari Santri Nasional pada tanggal 22 Oktober memiliki sejarah yang sangat besar bagi bangsa ini, karena pada tanggal itulah lahir sebuah momentum perjuangan para santri untuk melawan para penjajah Belanda melalui Resolusi Jihad yang difatwakan oleh KH. Hasyim Asy’ari (salah satu pendiri NU). Dimana isinya yaitu perjuangan membela tanah air bagi umat Islam adalah jihad fi sabilillah (berperang melawan musuh di jalan Allah).
Mengingat betapa besarnya peran perjuangan para santri saat itu, Negara pun akhirnya memberikan penghargaan tingginya kepada perjuangan tersebut dengan menetapkan tanggal 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional.
ADVERTISEMENT
Pangkostrad Letjen Edy Rahmayadi, yang juga memiliki kedekatan cukup erat dengan dunia santri, pun ikut serta dalam peringatan Hari Santri Nasional yang diselenggarakan di STAI As-Sunnah, Tanjung Morawa pada Minggu (22/10).
Seolah bernostalgia, Pangkostrad Edy menceritakan bagaimana indahnya melewati masa-masa dimana para santri menimba ilmu ke tempat yang jauh dan hidup mandiri agar menjadi pribadi yang berguna bagi sesamanya seperti saat ini. Tidak hanya ilmu pengetahuan, pesantren juga telah berhasil membangun generasi unggul yang memiliki akhlak yang baik, sesuai dengan tuntunan Islam Rahmatan lil Alamin. Bahkan, meskipun seseorang belum pernah mengenyam pendidikan di Pesantren jika memiliki akhlak yang baik, maka diapun layak disebut sebagai santri.
“Santri tidak hanya mondok di Pesantren tetapi siapapun yang berakhlak baik, itu juga termasuk santri” Kata Edy saat menyampaikan sambutannya dalam acara tersebut.
ADVERTISEMENT
Sehingga tak heran jika Pangkostrad Edy memberikan perhatian yang lebih kepada perkembangan pendidikan Islam di daerah, terutama di Sumatera Utara. Menurutnya, melalui dunia pendidikan para generasi penerus bangsa, seperti seorang santri akan bisa berkontribusi lebih baik untuk kemajuan bangsa dan negara.
Pada kegiatan yang dihadiri sekitar 300 orang itu, Pangkostrad Edy juga meresmikan 100 Rumah Quran bersama Ketua Yayasan Ar-Risalah Al Khairiyyah.