Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
Konten dari Pengguna
Belajar Matematika Lewat Permainan Sehari-hari
11 Desember 2024 15:18 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Fatekhati Khoiriniha tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Melalui permainan, kita dapat mengajarkan kepada anak bahwa matematika tidak selalu sulit. Matematika dapat menyenangkan lewat permainan, entah itu permainan yang dibuat sendiri oleh guru atau permainan tradisional yang sering mereka mainkan dalam kehidupan sehari-hari. Banyak anak-anak yang tidak menyukai pelajaran matematika karena pembelajaran nya yang bersifat abstrak, anak merasa kesulitan untuk menghitung angka dan mencerna berbagai materi yang ada. Padahal di dalam kehidupan sehari-hari anak secara tidak langsung sering bermain dengan konsep matematika. Banyak permainan yang menggunakan konsep matematika, contohnya permainan congklak, tapak gunung, kelereng, jual-jualan, bola bekel, monopoli, rubik, dan permainan yang lainnya.
ADVERTISEMENT
Mengapa matematika adalah pelajaran yang harus dipelajari oleh anak dan semua orang? Umumnya, matematika mengajarkan kepada anak bagaimana berpikir secara logis, memecahkan masalah, dan membuat keputusan yang baik. Melalui matematika, anak tidak hanya mempelajari angka dan rumus tetapi juga mengajarkan bagaimana cara berpikir kritis melalui soal-soal. Matematika juga merupakan pelajaran yang akan mereka temui selama pendidikan formal, dari SD hingga SMA atau bahkan perguruan tinggi.
Dengan mempelajari matematika, pemikiran yang terbentuk akan berguna untuk keterampilan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya menghitung pengeluaran, mengatur keuangan, dan mengelola waktu. Dengan matematika, anak akan dilatih kemampuan berpikirnya untuk menyelesaikan sebuah masalah, dari masalah yang sepele hingga masalah yang rumit dan anak akan berusaha mencari solusi untuk permasalahan yang sedang mereka hadapi. Dengan matematika, anak akan belajar bagaimana memahami pola dan menerima berbagai informasi yang ada. Belajar matematika lewat permainan, anak-anak tidak hanya merasa senang, tetapi juga akan mendapatkan keterampilan matematika secara praktis.
ADVERTISEMENT
Beberapa konsep matematika yang didapatkan oleh anak-anak melalui permainan ada penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian, geometri, dan pola berpikir yang menggunakan logika. Para guru dapat menggunakan berbagai permainan yang ada agar anak-anak tidak mudah bosan, lebih mudah memahami konsep, menciptakan suasana yang santai, meningkatkan motivasi, dan membuat anak akan merasa lebih percaya diri dalam memecahkan masalah matematika.
CONGKLAK
Congklak merupakan permainan yang sering dimainkan semasa kecil. Biasanya permainan ini dimainkan oleh anak perempuan, namun tidak sedikit juga anak laki-laki yang bermain congklak. Biasanya congklak dimainkan dengan papan kayu atau plastik yang diberi tujuh lubang kecil dan 1 lubang besar untuk kita dan di sisi lainnya akan diberi lubang yang sama untuk lawan, kemudian akan ada biji congklak yang digunakan untuk bermain. Biasanya dalam satu lubang akan ada lima biji congklak. Kita dapat mengajarkan anak pertambahan, perkalian, dan pembagian. 5+5+5+5+5+5+5= 35, karena angka 5 ada 7 maka dapat diubah menjadi bentuk perkalian 7×5= 35. Untuk bentuk pembagian, karena total biji congklak ada 35 dan ada 7 lubang maka dapat dibagi rata menjadi 5 biji congklak per lubangnya.
ADVERTISEMENT
TAPAK GUNUNG
Tapak gunung merupakan permainan yang dapat mengajarkan anak tentang geometri bangun datar. Permainan tapak gunung dibentuk melalui bangun datar persegi, persegi panjang, dan setengah lingkaran. Cara bermain nya, akan ada satu orang atau lebih untuk bermain tapak gunung, masing-masing anak akan memiliki satu batu untuk menandai dimana mereka terakhir bermain. Anak akan melempar batu ke kotak persegi yang pertama kemudian anak dapat melompati kotak pertama dengan satu kaki untuk menuju ke kotak yang kedua sampai kedelapan. Apabila sudah sampai di kotak kedelapan, anak dapat memutar balik dan lompat lagi menuju kotak pertama, saat sedang berada di kotak kedua anak dapat mengambil batunya dan lompat ke posisi awal ia berdiri. Untuk bermain selanjutnya, anak akan melempar batunya ke kotak kedua dan bermain seperti langkah pertama.
ADVERTISEMENT
JUAL-JUALAN
Dalam permainan ini, anak akan belajar penjumlahan, pengurangan, dan berpikir dengan cepat. Anak dapat menggunakan uang palsu atau uang mainan, biasanya mereka akan menjual berbagai barang dalam bentuk daun atau barang-barang yang ada di sekitar mereka. Cara bermain nya, sama seperti sistem jual-menjual di pasar, memilih barang, melihat-lihat barang, dan membayar dengan uang palsu. Anak yang mendapat peran sebagai penjual akan menghitung total belanjaan dan akan menerima uang palsu dari anak yang berperan sebagai pembeli. Apabila uang yang diberikan lebih, anak akan berpikir secara cepat berapa uang yang harus dikembalikan dengan metode pengurangan.
MONOPOLI
Jika biasanya bermain monopoli kita akan membeli kota dan mengelilingi dunia, jika diubah kedalam permainan matematika kita dapat mengelilingi dunia matematika. kota-kota yang ada di monopoli dapat diubah menjadi berbagai soal-soal matematika. Jadi anak dapat merasakan kesenangan bermain monopoli sambil belajar matematika. Dengan cara ini anak tidak akan mudah bosan dan tidak merasa bahwa matematika tidak menyenangkan.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya anak-anak, para remaja di tingkat pendidikan SMP sampai perguruan tinggi juga dapat menggunakan permainan di atas agar pembelajaran matematika tidak mudah membosankan. Permainan diatas juga bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja menyesuaikan dengan keadaan sekitar. Matematika bisa menjadi menyenangkan dengan permainan, tidak mudah bosan, dan dapat bermain bersama teman.