Konektivitas Jaringan Narkoba Indonesia – Australia

Fathurrohman
Analis Kejahatan Narkotika, Penulis Cerita Perjalanan, ASN di BNN.
Konten dari Pengguna
28 November 2020 9:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Fathurrohman tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ilustrasi geng motor. pixabay.com
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi geng motor. pixabay.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Perkembangan jaringan narkoba terus meluas di berbagai belahan dunia. Situasi ini tidak lepas dari potensi uang yang diperoleh dari bisnis gelap narkoba. Negara-negara dengan tingkat penduduk besar, ekonomi maju, dan memiliki disparitas harga narkoba dengan negara sumber adalah sasaran utama pasar narkoba.
ADVERTISEMENT
Australia adalah salah satu pasar narkoba dunia. Permintaan narkoba sintetis di Australia juga mengalami peningkatan. Indikasi sederhananya adalah upaya penyelundupan narkoba jenis methamphetamine dari Asia dan Amerika terus-menerus terjadi.
Pada bulan Oktober lalu, otoritas di Hong Kong menemukan sekitar setengah ton sabu yang akan dikirim ke Australia dalam sebuah kontainer. Asal kontainer tersebut adalah benua Amerika, tepatnya dari Meksiko. Kartel Sinaloa Meksiko memiliki jangkaun luas dan terkoneksi dengan kelompok narkoba Australia (McCarthy-Jones & Baldino, 2002).
Menyelundupkan manusia: memasarkan narkoba
Konektivitas jaringan Indonesia – Australia juga memiliki potensi kuat. Australia adalah salah satu ngara tujuan favorit pengungsi, khususnya yang berasal dari Asia Tengah. Implikasi bagi Australia adalah maraknya penyelundupan manusia (people smuggling) ke Australia.
ADVERTISEMENT
Bagi Australia, people smuggling bukan sekedar persoalan masuknya manusia perahu ke daratan Australia, tapi juga masuknya narkoba karena mereka juga membawa narkoba. Australia menjadi sangat tergantung atas persoalan ini karena Indonesia adalah “border” terdekat sebelum masuk ke wilayah Australia.
Jaringan narkoba Iran – Pakistan yang ada di Indonesia diduga juga terkait dengan jaringan di Australia karena Australia adalah tujuan akhir atas perjalanan panjang mereka dari Asia Tengah.
Narkoba adalah modal berharga bagi para pengungsi dalam upaya memperoleh kesejahteraan di Australia. Selain potensi melakukan perdagangan narkoba di Indonesia, menjual narkoba di Australia lebih menguntungkan bagi mereka karena harganya lima kali lipat dari Indonesia.
Penyitaan 402 kg narkoba sabu dari kelompok Iran yang dilakukan oleh Polri pada bulan Oktober lalu menunjukkan fakta narkoba dan penyelundupan manusia sampai saat ini saling berhubungan.
ADVERTISEMENT
Geng motor Australia: geng narkoba
Selain persoalan narkoba yang berasal dari pengungsi dari Asia Tengah, jaringan narkoba Australia juga terkait keberadaan geng motor. Terdapat beberapa geng motor di Australia dengan memiliki keterkaitan aktivitas kejahatan lainnya, termasuk narkoba. Geng motor kemudian diidentifikasi sebagai organization motorcyle crime gang syndicate (OMCGS)
Terdapat puluhan geng motor di Australia. Satu sama lain saling berselisih namun mereka juga dapat bekerja sama pada isu tertentu. Geng motor di Australia terlibat dalam beberapa jenis kejahatan jalanan seperti keributan, perampokan, dan kejahatan terorganisir seperti narkoba.
Perkembangan hubungan gengan motor tersebut adalah konsekuensi atas tingginya lalu lintas warga Australia dan Indonesia yang cukup besar dan membuat keduanya menjadi semakin dekat. Bali adalah tujuan wisata utama warga Australia, termasuk anggota geng motor Australia dan membuka cabangnya di Bali.
ADVERTISEMENT
Pengaturan kelompok geng motor di Indonesia, terutama yang mempunyai hubungan dengan geng motor di luar negeri, harus diatur keberadaannya sehingga pencegahan peredaran narkoba dapat dilakukan.
Keberadaan geng motor di Indonesia saat ini belum ditemukan adanya hubungan dalam perdagangan gelap narkoba. Namun, mengingat potensi tersebut tetap ada, maka mengatur atau mengawasi keberadaan kelompok geng motor tetap perlu dilakukan.
Sharing intelligence
Melihat dua potensi hubungan jaringan narkoba Indonesia – Australia tersebut, pemerintah Indonesia dan Australia harus bersama-sama berupaya memutus hubungan tersebut. Penegak hukum seperti BNN dan Polri dapat saling koordinasi dengan AFP sebagai upaya pemutusan jaringan tersebut (sharing intelligence).
Upaya sharing intelligence dilakukan pada dua isu utama, penyelundupan manusia dan geng motor. Untuk mencegah narkoba dari kelompok penyelundupan manusia, Indonesia harus dapat menghalau penyelundup dari jalur masuk Indonesia yaitu perairan Sukabumi.
ADVERTISEMENT
Sementara terkait geng motor, perkembangan dapat diawasi dengan adanya cabang (chapter) geng motor Australia di Indonesia. Lalu lintas anggota geng motor Australia ke Indonesia juga harus diawasi dengan siapa mereka bertemu, kota tujuan di Indonesia dan aktivitas apa yang dilakukan di Indonesia.
Masalah akan menjadi lebih rumit, jika kelompok-kelompok geng motor Australia juga memiliki hubungan dengan kartel Meksiko. Sebagai catatan, Ideologi geng motor umumnya adalah anti-kemapanan.
Mereka mempunyai prinsip berdiri, independen, dan bebas. Angka 1 adalah simbol kelompok-kelompok geng motor. Simbol tersebut dapat dilihat di jaket, motor, atau logo mereka. Angka 1 menunjukkan bahwa mereka adalah sendiri dan independen.