kumplus- Opini Fathurrohman

Narkoba, Prostitusi, dan Bahaya Media Sosial

Fathurrohman
Analis Kejahatan Narkotika, Penulis Cerita Perjalanan, ASN di BNN.
22 April 2022 14:33 WIB
·
waktu baca 5 menit
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Di akhir tahun 2020, saya turut bersama petugas BNNP DKI Jakarta melakukan pengecekan urine di tempat hiburan malam di daerah Jakarta Barat. Penyedia jasa live music dan room music itu tetap beroperasi walaupun di tengah situasi pandemi COVID-19. Dari sekitar seratusan pengunjung dan pegawai yang dites, sembilan orang positif mengonsumsi narkotika jenis sabu dan ekstasi. Di antaranya adalah karyawan tempat hiburan itu sendiri.
Karyawan tempat hiburan malam, waitress atau pemandu lagu, yang bertugas menemani tamu kerap terjebak dalam situasi penyalahgunaan narkoba. Mereka cenderung tidak bisa menolak saat ada pengunjung yang meminta ikut memakai narkoba karena takut dianggap tak memberikan pelayanan yang maksimal.
Malam itu, saya memperhatikan salah satu wanita yang tampak berbeda penampilannya. Jika yang lainnya mengenakan seragam waitress, pegawai ini berpakaian kasual. Yang lebih menarik adalah di bagian perutnya tampak menyembul, tampak sedang mengandung.
Lanjut membaca konten eksklusif ini dengan berlangganan
Keuntungan berlangganan kumparanPLUS
check
Ribuan konten eksklusif dari kreator terbaik
check
Bebas iklan mengganggu
check
Berlangganan ke newsletters kumparanPLUS
check
Gratis akses ke event spesial kumparan
check
Bebas akses di web dan aplikasi
Kendala berlangganan hubungi [email protected] atau whatsapp +6281295655814
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten